"Kegiatan evakuasi itu kerap menggunakan cara-cara konvensional, tenaga dalam, getaran Merpati Putih," kata Danyon 14 Grup I Kopassus Mayor Inf Wahyu Yuniartoto kepada wartawan, Rabu (7/2/2018).
Mayor Wahyu menuturkan, saat mencari korban kecelakaan pesawat Sukhoi di Gunung Salak pada 2012, anggota Kopassus menggunakan tenaga dalam. Anggota Kopassus juga menggunakannya saat mencari korban tanah longsor Banjarnegara pada 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk penemuan tiga jenazah tanah longsor di Cijeruk, Selasa (6/2) kemarin, prajurit Kopassus yang menggunakan tenaga dalamnya adalah Praka Pujiono, yang mendalami ilmu bela diri Merpati Putih. Mayor Wahyu menjelaskan sedikit soal metode pencarian korban longsor yang dilakukan Praka Pujiono, yaitu memanfaatkan gelombang elektromagnetik.
"Itu memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang di alam, dengan konsentrasi, dipadukan dengan tenaga dalam, pernapasan Merpati Putih. Embrionya latihan pernapasan selama kurang-lebih 8 bulan," ujar Wahyu. (tor/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini