Menhan Ryamizard Ingin Ajak Teroris Tobat Sebelum Menindak

Laporan dari Singapura

Menhan Ryamizard Ingin Ajak Teroris Tobat Sebelum Menindak

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Rabu, 07 Feb 2018 10:13 WIB
Menhan Ryamizard Ryacudu menghadiri ASEAN Defence Ministers Meeting di Singapura. (Gibran-detikcom)
Singapura - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan mengakhiri kunjungan kerjanya di Singapura hari ini usai melakukan sejumlah kegiatan dan kerja sama dengan beberapa menteri pertahanan di negara kelompok ASEAN. Penanggulangan terorisme menjadi fokus pembahasan yang dibawa Ryamizard dalam kunjungan kerjanya.

Ryamizard menghadiri ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM) Retreat, Singapore Airshow 2018, Selasa (6/2). Menhan juga melakukan pertemuan penandatanganan perjanjian kerja sama Our Eyes, forum penanggulangan teroris, antara Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, dan Thailand.

Menhan memandang kunjungan kerjanya kali ini penting lantaran isu teroris sudah menjadi bahasan global. Menurutnya, teroris memang harus dicegah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Agar kita tahu pasti kedudukan teroris itu, maka negara terkait harus pertukaran intelijen dan saya inisiatif membuat Our Eyes, itu untuk mendeteksi," kata Ryamizard di The Ritz Carlton Millenia, Singapura, Rabu (7/2/2018).

Menurut Ryamizard, teroris mesti terus dipantau. Dia juga tak segan menindak tegas para teroris dengan menghajar mereka. Namun, dia menyebut akan lebih baik andai para pelaku teror itu diajak bertobat dahulu.

"Kalau memungkinkan, kita mengajak mereka kembali, untuk apa berjuang nggak jelas. Mereka kan manusia, apalagi orang Indonesia, marilah ktia sama-sama membangun negeri ini. Jangan sampai ada yang membangun, ada yang gerecoki," ujarnya.

Ryamizard punya cara mengajak para teroris bertobat. Caranya dengan program Bela Negara.

"Mari melaksanakan Pancasila dengan baik. Itu tujuan. Kalau orang main hancur-hancurkan, kan nggak benar. Itu kalau terpaksa menghancurkan siapapun yang mengganggu negara ini kita harus peringati," tegas dia.

"Karena musuh kita, terutama musuh tentara, adalah musuh negara. Musuh negara adalah musuh tentara, sama polisi juga. Nggak ada main sikat, main embat," tuturnya. (gbr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads