"Saya ingin mengklarifikasi apa yang terjadi saat pelantikan itu. Jadi apa yang saya lakukan itu refleks karena ada perubahan (pejabat yang dilantik) dan tidak sesuai dengan rekomendasi komisi aparatur sipil negara," ucap Abdul kepada wartawan di Kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (3/2/2018).
Abdul bertemu dengan Dirjen Otonomi Daerah, Sumarsono (Soni) dan beberapa pejabat Kementerian Dalam Negeri lainnya. Selama kurang lebih tiga jam, Abdul menyampaikan klarifikasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seyogyanya, rekomendasi (dari Komisi ASN) hanya dua orang, dan hasil Baperjakat ada enam. Tapi pada saat pelantikan hanya empat yang dilantik," ucap Abdul.
Menurut Abdul, Soni bertanya keinginannya untuk damai. Abdul mengatakan dia ingin berdamai dengan Bupati.
"Karena daerah ini bagaimana masyarakat bisa tenang, dan aparatur sipil negara bisa berjalan dengan lancar. Karena tidak ingin pejabat di daerah itu, mau ke wakil salah. Mau ke Bupati salah," kata Abdul.
Peristiwa cekcok Abdul dan Saleh terjadi saat acara pelantikan pejabat struktural dan fungsional pengawas serta kepala sekolah pada Rabu (31/1) lalu. Dalam Video yang beredar, Abdul marah-marah dengan merobek SK pelantikan dan melempar gelas. (aik/idh)