"Dari kemarin kan dilakukan pencarian korban tersebut, akan tetapi ya mungkin belum diketemukan. Maka dari itu, tadi pagi Komandan Batalion Mayor Inf Wahyo Yuniartoto memerintahkan kami unit penanggulangan bencana untuk langsung terjun ke lapangan," ujar salah satu tim pencari korban dari anggota Kopassus, Lettu Arief Rahman, saat dihubungi detikcom, Selasa (6/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, kita mendapatkan arahan beliau (Komandan Batalion), belajar dari pengalaman beliau, kita eksplor kemampuan personel yang memiliki kemampuan getaran dalam bela diri Merpati Putih," kata Arief.
Salah seorang anggota Kopassus, Praka Pujiono, kemudian mulai mendeteksi posisi korban dengan tenaga dalam yang dimiliki. Setelah menduga satu titik tempat korban tertimbun, dia kemudian mengarahkan ekskavator untuk melakukan penggalian.
"Dia dapat mendeteksi dengan tenaga dalamnya tersebut. Jadi, ketika hendak melakukan pencarian, dia melaksanakan pendeteksian terlebih dahulu, kemudian mengarahkan ekskavator. Kemudian digali sedikit, baru muncul (korbannya). Kemudian yang lainnya bantu gali pakai cangkul. Praka Pujiono yang melaksanakan getaran Merpati Putih ini," ucap Arief.
Tim pencari kemudian menemukan tiga korban meninggal tertimpa longsoran pada pukul 09.40 WIB tadi. "Tadi terakhir tiga (korban ditemukan) pukul 09.40 WIB, terus siang kita melaksanakan ishoma dan baru jam 1 ini dimulai lagi. Tetap pakai teknik yang tadi," tutur Arief.
Tiga korban yang ditemukan adalah Nani (30), dan dua anaknya, Aurel (2) serta Aldi (9). Sedangkan dua korban lainnya masih dicari, yakni Alan Maulana Yusuf (17) dan Adit (11).
Sebelumnya, lima orang dilaporkan hilang dalam kejadian itu. Mereka adalah ibu dan empat anaknya, yakni Nani, Alan, Aurel, Aldi, dan Adit. (nvl/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini