Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang menerima Kojek dari Iwan menjelaskan penyebab Kojek tak memiliki sifat galak. Faktor makanan disebut mempengaruhi perangai Kojek.
"Dia tidak galak dan tidak buas karena dia tidak diberi daging. Saya saja duduk di sampingnya nggak apa-apa," kata petugas penyidik BKSDA Wilayah I Bogor, Ajat Sudrajat, kepada detikcom, Selasa (6/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kojek tidak galak karena tak pernah makan daging. Dia biasa diberi Iwan menu makanan favoritnya, yakni ikan mas warna hitam yang masih hidup.
"Itu karena kebiasaan dari awal selalu diberi makanan itu. Jadi, kalau diberi makanan yang lain, dia nggak mau. Misalnya diberi makan ayam, nggak pernah," kata Ajat.
Sekali makan, 2 kilogram ikan mas dilahapnya. Dia makan tiga kali sepekan. Kebiasaan ini disyaratkan Iwan agar diteruskan oleh perawat Kojek di Taman Safari.
"Nggak boleh dikasih ayam. Kalau dikasih selain ikan mas, nanti dia (Kojek) bisa stres. Maka dia akan tetap dikasih makan ikan," kata Ajat.
Buaya muara itu punya ukuran panjang 2,75 meter, lebar perutnya sekitar 80 cm, dan bobotnya 200 kg. Dia dipelihara Iwan sejak kecil, sejak 21 tahun lalu. Umur buaya, menurut Ajat, bisa mencapai 40 tahun.
"Menurut cerita Pak Iwan, buaya itu didapatkannya di Pangandaran. Dia melihat anak kecil membawa buaya seukuran 20 cm, buaya itu mau dipotong. Iwan kemudian membeli buaya itu seharga Rp 30 ribu. Kemudian Iwan mengantongi buaya itu di saku jaketnya, dibawa ke rumah," kata Ajat. (dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini