Kojek Si Buaya Tidak Galak, Ini Penyebabnya

Kojek Si Buaya Tidak Galak, Ini Penyebabnya

Danu Damarjati - detikNews
Selasa, 06 Feb 2018 12:41 WIB
Kojek si buaya jinak (Farhan/detikcom)
Jakarta - Kojek, buaya muara yang lama dipelihara warga Bogor bernama Muhammad Iwan, dianggap sebagai buaya yang jinak. Kok bisa buaya jadi hewan yang tidak galak?

Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang menerima Kojek dari Iwan menjelaskan penyebab Kojek tak memiliki sifat galak. Faktor makanan disebut mempengaruhi perangai Kojek.

"Dia tidak galak dan tidak buas karena dia tidak diberi daging. Saya saja duduk di sampingnya nggak apa-apa," kata petugas penyidik BKSDA Wilayah I Bogor, Ajat Sudrajat, kepada detikcom, Selasa (6/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ajat ikut beramai-ramai memasukkan Kojek ke kandang kayu saat membawa Kojek dari rumah Iwan ke Taman Safari, Minggu (4/2) kemarin. Memang agak sulit memasukkan Kojek ke kotak kayu. Bukan karena Kojek galak, melainkan lantaran bobot Kojek yang kelewatan alias obesitas.

Kojek tidak galak karena tak pernah makan daging. Dia biasa diberi Iwan menu makanan favoritnya, yakni ikan mas warna hitam yang masih hidup.

"Itu karena kebiasaan dari awal selalu diberi makanan itu. Jadi, kalau diberi makanan yang lain, dia nggak mau. Misalnya diberi makan ayam, nggak pernah," kata Ajat.

Sekali makan, 2 kilogram ikan mas dilahapnya. Dia makan tiga kali sepekan. Kebiasaan ini disyaratkan Iwan agar diteruskan oleh perawat Kojek di Taman Safari.

"Nggak boleh dikasih ayam. Kalau dikasih selain ikan mas, nanti dia (Kojek) bisa stres. Maka dia akan tetap dikasih makan ikan," kata Ajat.

Buaya muara itu punya ukuran panjang 2,75 meter, lebar perutnya sekitar 80 cm, dan bobotnya 200 kg. Dia dipelihara Iwan sejak kecil, sejak 21 tahun lalu. Umur buaya, menurut Ajat, bisa mencapai 40 tahun.

"Menurut cerita Pak Iwan, buaya itu didapatkannya di Pangandaran. Dia melihat anak kecil membawa buaya seukuran 20 cm, buaya itu mau dipotong. Iwan kemudian membeli buaya itu seharga Rp 30 ribu. Kemudian Iwan mengantongi buaya itu di saku jaketnya, dibawa ke rumah," kata Ajat. (dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads