Ada yang Tak Puas Kepengurusan Baru, DPP Golkar: Ini Konsekuensi

Ada yang Tak Puas Kepengurusan Baru, DPP Golkar: Ini Konsekuensi

Andhika Prasetia - detikNews
Senin, 05 Feb 2018 13:07 WIB
Ketua DPP Golkar Ace Hasan. Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical menyebut masih ada beberapa faksi di internal Golkar yang tidak puas dengan kepengurusan baru Golkar. Golkar mengatakan hal ini karena dampak dari perampingan kepengurusan.

"Ini konsekuensi dari penyusunan struktur yang lebih ramping dibandingkan dengan kepengurusan sebelumnya. Dari 300-an lebih, sekarang sekitar 200. Jadi memang ada sekian ratus yang tereliminasi dari kepengurusan Partai Golkar," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/2/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ace mengatakan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Golkar Freidrich Lodewijk akan bertemu dengan kader yang tak puas tersebut. Mereka akan diberikan kursi di tempat lainnya.

"Namun ketua umun dan Pak Sekjen sebetulnya mencoba untuk melakukan pendekatan pada teman-teman partai yang tidak terakomodasi untuk ditempatkan di badan lembaga pokja DPP Partai Golkar yang sekarang ini sedang disusun," ucapnya.

Ace menuturkan, ketidakpuasan dari sebagian kader yang mengganggu konsolidasi partai. Ini merupakan dinamika yang masih lumrah.

"Saya kira nggak, kenapa? Karena yang kita yakini dari gerakan tersebut ya sebagai dinamika di internal partai yang biasa itukan biasa di Golkar tidak pernah sepi, maka proses yang dinamis ini bagian dari dialektika Partai Golkar," ujar Ace.

Lebih lanjut, Ace menjelaskan bahwa Golkar tengah membentuk badan-badan dan kelompok kerja. Sehingga, kader yang tak masuk kepengurusan di DPP tetap diakomodasi.

"Jadi teman-teman pasti akan diakomodasi," tuturnya. (dkp/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads