Profesor Oxford Ditahan Atas Tuduhan Pemerkosaan 2 Wanita

Paris - Seorang profesor Universitas Oxford, Tariq Ramadan telah ditahan untuk diinterogasi oleh kepolisian di Paris, Prancis. Penahanan akademisi Islam terkemuka itu dilakukan setelah dua wanita melaporkan dirinya atas tuduhan pemerkosaan.

"Ini sebagai bagian dari penyelidikan awal di Paris atas tuduhan pemerkosaan dan penyerangan," demikian disampaikan sumber hukum seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (1/2/2018).

[Gambas:Video 20detik]

Pria berumur 55 tahun itu ditahan sejak Rabu (31/1) waktu setempat dan masih mendekam di penjara pada Kamis (1/2) waktu setempat.

Sebelumnya, Ramadan yang merupakan cucu pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir, Hassan al-Banna, telah membantah keras tuduhan dua wanita yang mengklaim diperkosanya di kamar hotel di Prancis pada tahun 2009 dan 2012.

Profesor berkebangsaan Swiss itu mengklaim dirinya menjadi target "kampanye fitnah yang jelas-jelas didalangi oleh musuh-musuh lamanya".

Pada Oktober 2017 lalu, Henda Ayari, aktivis feminis, menuduh Ramadan telah memperkosanya di sebuah kamar hotel pada tahun 2012. Dia telah menyebut pemerkosaan itu dalam sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 2016, namun dia tak menyebutkan nama Ramadan karena mendapat ancaman-ancaman.

Namun kemudian Ayari memutuskan untuk menyebut nama Ramadan setelah mencuatnya skandal seorang produser film terkemuka asal Amerika Serikat, Harvey Weinstein yang didera banyak tuduhan pelecehan seksual dan pemerkosaan.

Wanita kedua yang mengaku diperkosa Ramadan adalah seorang wanita penyandang disabilitas, yang menuduh pria itu memperkosanya di sebuah kamar hotel di kota Lyon, Prancis pada tahun 2009. Empat wanita Swiss juga menuduh Prof Ramadan telah mencoba dan melakukan hubungan seks dengan mereka saat masih remaja.

Ramadan yang menjadi Profesor Studi Islam Kontemporer di Oxford, Inggris tersebut telah diperintahkan pihak universitas untuk mengambil cuti setelah tuduhan-tuduhan pemerkosaan itu muncul. (ita/ita)