"Prinsip bila kita temukan alat bukti yang mengarah ke proses terjadinya tindak pidana, kita akan memproses hukum. Tapi saat ini Polres Tolitoli melakukan upaya persuasif, mendekati kedua belah pihak agar tidak terjadi kejadian serupa bahkan membesar," terang Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2018).
"Hal itu dilakukan sambil kita lakukan upaya penyelidikan dan nanti penyidikan," sambung Iqbal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motif kita belum tahu. Yang jelas kronologinya pada satu acara pengangkatan beberapa staf atau pejabat di lingkungan Kabupaten Tolitoli, tiba-tiba Pak Wakil Bupati itu terlihat marah-marah dan memecahkan ada beberapa gelas. Dan terjadi keributan karena wakil bupati merasa tidak dilibatkan dan lain-lain," ujar Iqbal.
"Alhamdulillah terlihat di video itu bahwa polisi kemudian langsung intervensi kondisi dan pertengkaran berhenti sampai di situ," imbuh dia.
Iqbal menjelaskan saat ini kasus perselisihan di antara keduanya ditangani Polres Tolitoli, tapi tak tertutup kemungkinan kasus ditarik ke Polda Sulawesi Tengah untuk menghindari konflik kepentingan.
"Nanti Polda Sulteng akan melakukan supervisi. (Untuk menghindari konflik kepentingan) tidak menutup kemungkinan (kasusnya) akan ditarik (ke polda)," terang Iqbal.
Sebelumnya, Saleh melaporkan Abdul ke Polres Tolitoli pada 31 Januari 2018. Saleh melapor atas dugaan penganiayaan dan perusakan di Gedung Wanita Tolitoli saat acara pelantikan yang disebut dilakukan oleh Abdul Rahman.
"Dugaan kasus penganiayaan dan perusakan yang videonya viral di Tolitoli Sulsel, bupati sudah melapor ke polres setempat," kata Iqbal.
Iqbal mengatakan, polisi akan menindaklanjuti pelaporan tersebut. Proses pengambilan barang bukti telah dilakukan.
"Melakukan langkah-langkah penyelidikan, olah TKP, mengamankan beberapa barang bukti, ada yang pecah dan lain-lain. Memeriksa yang lain-lain, saksi, saksi pelapor dan saksi terlapornya adalah wakil bupati," ujar mantan Kapolrestabes Surabaya ini. (aud/fjp)