Pantauan detikcom, sepuluh teleskop ditaruh di halaman kantor Kemenag Aceh di Banda Aceh, Rabu (31/1/2018). Warga lintas usia secara berganti mendekat ke teleskop. Mereka ingin menyaksikan secara langsung fenomena alam langka tersebut.
Selain itu, sebagian warga juga merekam fenomena yang terulang 152 tahun itu menggunakan kamera ataupun HP. Meski demikian, penampakan gerhana di Aceh kurang jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
![]() |
Bulan tidak terlalu terlihat merah karena tertutup awan. Bahkan bulan sesekali tidak terlihat. Masyarakat menunggu hingga puncak gerhana terjadi.
Sementara itu, di halaman kantor juga digelar Salat Isya berjamaah dan salat gerhana. Warga membentuk saf dan melaksanakan salat dengan khusyuk. Salat gerhana dimulai sekitar pukul 20.34 WIB.
Kasi Data dan Informasi BMKG Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Zakaria, mengatakan, berdasarkan pengamatan dari citra satelit Himawari, sejumlah tempat di Aceh saat ini terlihat cerah berawan. Hanya beberapa daerah yang terdapat sel awan Comulonimbus.
"Jadi dari dasar itu kami memprediksikan nanti malam di sebagian besar wilayah Aceh dapat diamati gerhana bulan termasuk Banda Aceh, Sabang, sebagian Aceh Besar bagian utara," kata Zakaria.
(rvk/rvk)