Salah seorang tetangga Mulyono (81) mengaku sudah sejak lama mengenal Hanung. Menurutnya sosok yang akrab disapa Bana itu adalah pria yang pendiam. Sesekali Bana berkumpul dengan warga untuk menghadiri syukuran atau tahlilan.
"Pak Bana itu setahu saya tukang pandai besi. Dulu kalau berangkat kerja pakai sepeda. Itu sepedanya yang jadi rongsokan di depan rumah," ujar Mulyono kepada detikcom, Rabu (31/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setahu Mulyono, Bana dan keluarganya bukan penduduk asli melainkan pindahan. "Kalau tidak salah mereka itu beli rumah itu setelah dapat uang ganti gusuran. Memang dari dulu saya sudah agak curiga sama keluarga itu, aneh saja," katanya.
Baca juga: Percaya Hidup Lagi, Motif Keluarga Rawat Dua Kerangka di Rumah
Terakhir kali, kata Mulyono, ia bercengrama dengan Bana pada sekitar tahun 2016 lalu. Saat itu ia bersama Bana mengobrol soal Pilwalkot Cimahi di depan rumahnya.
"Saya juga sempat merekam Pak Bana. Waktu itu saya sama Pak RT lagi ngobrol, Pak Bana datang lalu ikut kumpul," ujarnya sambil memperlihatkan videonya. Bana mengenakan kemeja biru dongker dan celana krem. Perawakannya kecil. Ia mengenakan kopiah dan terlihat tersenyum ke arah kamera.
![]() |
Baca juga: Penjelasan Polisi soal Temuan Kerangka Ayah dan Anak di Cimahi
Disinggung soal sosok keluarga lainnya, Mulyono tidak mengetahuinya secara pasti. Namun menurut informasi istrinya Neneng Hatidjah hanyalah seorang ibu rumah tangga. Sementara anak sulungnya Hera Sri Herawati yang juga ditemukan sudah menjadi kerangka pernah bekerja di sebuah pabrik.
"Kalau yang perempuan satu lagi (Erna), kalau tidak salah pernah jadi guru TK. Dan yang laki-laki (Denny) sehari-hari hanya nempel sama ibunya," ucapnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini