Momen Emosional di Pidato Kenegaraan Pertama Trump di Kongres AS

Momen Emosional di Pidato Kenegaraan Pertama Trump di Kongres AS

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 31 Jan 2018 10:35 WIB
Donald Trump saat pidato kenegaraan (REUTERS/Leah Millis)
Washington DC - Penyampaian pidato kenegaraan pertama di depan Kongres AS oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih berlangsung. Momen emosional sempat muncul saat Trump membahas pembunuhan tragis dua remaja putri di New York.

Seperti dilansir CNN, Rabu (31/1/2018), dua remaja bernama Kayla Cuevas (16) dan Nisa Mickens (15) dibunuh anggota geng kriminal berbahaya MS-13 pada tahun 2016. Orang tua kedua remaja itu diundang Trump untuk hadir dalam pidato kenegaraan pada Selasa (30/1) malam waktu AS.


Kaula dan Nisa merupakan teman dekat di Long Island, New York. Trump menceritakan kisah tragis keduanya dalam pidato kenegaraan di hadapan Kongres AS atau dikenal dengan istilah State of the Union ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi pada September 2016, menjelang ulang tahun Nisa yang ke-16, keduanya tidak pulang ke rumah. Kedua anak yang sangat dicintai ini dibunuh secara brutal saat berjalan bersama di kampung halaman mereka," ucap Trump dalam pidatonya.

"Enam anggota geng MS-13 telah didakwa atas pembunuhan Kayla dan Nisa. Kebanyakan anggota geng ini memanfaatkan celah menganga dalam aturan hukum kita untuk masuk ke negara kita sebagai anak-anak asing yang tidak didampingi (orang tua)," imbuhnya.


Trump kemudian membahas keluarga Nisa dan Kayla yang hadir dalam pidato kenegaraan ini. Orang tua Nisa dan Kayla tampak tak bisa menahan air mata saat Trump menceritakan kisah tragis putri-putri mereka.

"Malam ini, semua orang di ruangan ini berdoa untuk Anda. Semua orang di Amerika berduka untuk Anda," ujar Trump.

Trump lalu memberikan tepuk tangan dan para hadiri berdiri untuk memberikan standing ovation kepada orang tua kedua remaja ini.





Nisa dan Kayla merupakan dua dari total tujuh korban yang dibunuh anggota geng MS-13 di AS tahun 2016. Jenazah keduanya ditemukan dalam kondisi babak belur akibat dipukuli secara brutal oleh para pelaku. Sebanyak 13 pelaku terkait pembunuh keji ini tengah diadili.

Beberapa pelaku diketahui masih duduk di bangku sekolah menengah dan terlibat pertikaian di media sosial dengan salah satu korban.

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads