Tengkorak hingga Senapan Ditemukan di TKP Pembunuhan Orang Utan

Tengkorak hingga Senapan Ditemukan di TKP Pembunuhan Orang Utan

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 31 Jan 2018 09:09 WIB
Ilustrasi Orang Utan (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Dua pelaku pembunuhan sadis orang utan tanpa kepala ditangkap. Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) Brigjen Anang Revandoko mengatakan polisi menyita barang bukti dari kedua terduga pelaku, dari senjata hingga tengkorak kepala.

"Ada tengkorak kepala (orang utan) ya. Kemudian kita temukan juga senapan angin, parang," kata Anang kepada detikcom, Rabu (31/1/2018).

Anang menyampaikan, menurut pengakuan dua pelaku, orang utan itu sengaja dihabisi lantaran sering mengganggu, seperti mengacau ke rumah-rumah warga sekitar kebun karet. "Pengakuannya, orang utan sering ganggu juga, ke rumah-rumah," imbuh Anang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenderal bintang satu ini menerangkan pelaku kesal atas ulah orang utan itu sehingga melepaskan tembakan. Setelah itu, pelaku memotong bagian tubuh orang utan, yaitu kepalanya.

"Tengkorak diduga milik orang utan itu dikubur, tengkorak kepalanya. Kemudian badannya di buang ke Sungai Barito karena besar kan sungainya," ujar Anang.

Seekor orang utan jantan ditemukan mati mengambang di Sungai Barito, Buntok, Kalimantan Tengah. Bangkai orang utan itu ditemukan tanpa kepala dengan bulu yang sudah rontok.

Centre for Orangutan Protection (COP) menyebut bangkai orang utan itu ditemukan pada Senin, 15 Januari 2018, dini hari. Bangkai orang utan itu ditemukan warga yang berada di sekitar Jembatan Kalahien.

Penemuan orang utan mati tanpa kepala di Kalimantan Tengah menjadi perhatian Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya. Dia memerintahkan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Wiratno dan Dirjen Gakkum Rasio Ridho Sani turun ke lapangan dan meneliti kejadian ini.

Sementara itu, Kabareskrim Komjen Ari Dono menegaskan kepolisian serius dalam mengusut pelaku pembunuhan sadis orang utan di Kalimantan Tengah (Kalteng). Ari mengatakan peristiwa tersebut menjadi perhatian dunia.

"Pelakunya pasti dikejar. Kalau kami tidak bertindak, nanti kami akan dikecam," kata Ari seusai acara Rapim Polri 2018 di STIK/PTIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/1).

Hasil autopsi menunjukkan orang utan tanpa kepala ini disiksa hingga mati. Tim autopsi terdiri dari dokter BOSF, dari BKSDA, COP, Tim Identifikasi dari Polda, dan dari polres setempat.

Ada 17 peluru senapan angin bersarang di bangkai orang utan itu dan bekas tebasan senjata tajam di bagian leher. Bagian dalam tubuh orang utan itu pun mengalami patah tulang. (aud/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads