"Dua orang kita amankan, identitasnya nanti akan dirilis. Laki-laki semua (pelakunya)," kata Kapolda Kalteng Brigjen Anang Revandoko kepada detikcom, Rabu (31/1/2018).
Anang menerangkan aparat juga sudah mengetahui lokasi pembantaian primata yang dilindungi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seekor orangutan jantan ditemukan mati mengambang di Sungai Barito, Buntok, Kalimantan Tengah. Bangkai orangutan itu ditemukan tanpa kepala dengan bulu yang sudah rontok.
Centre for Orangutan Protection (COP) menyebut bangkai orangutan itu ditemukan pada Senin, 15 Januari 2018, dini hari. Bangkai orangutan itu ditemukan warga yang berada di sekitar Jembatan Kalahien.
Penemuan orangutan mati tanpa kepala di Kalimantan Tengah menjadi perhatian Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK), Siti Nurbaya. Dia memerintahkan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Wiratno dan Dirjen Gakkum Rasio Ridho Sani untuk turun ke lapangan dan meneliti kejadian ini.
Sementara itu Kabareskrim Komjen Ari Dono menegaskan kepolisian serius dalam mengusut pelaku pembunuhan sadis orangutan di Kalimantan Tengah (Kalteng). Ari mengatakan peristiwa tersebut menjadi perhatian dunia.
"Pelakunya pasti dikejar. Kalau kami tidak bertindak nanti kami akan dikecam," kata Ari usai acara Rapim Polri 2018 di STIK/PTIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/1).
Hasil autopsi menunjukan orang utan tanpa kepala ini disiksa hingga mati. Tim autopsi terdiri dari dokter BOSF, dari BKSDA, COP, Tim Identifikasi dari Polda dan dari polres setempat.
Ada 17 peluru senapan angin bersarang di bangkai orang utan itu dan bekas tebasan senjata tajam di bagian leher. Bagian dalam tubuh orangutan itupun mengalami patah tulang. (aud/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini