Diplomasi Peci Jokowi dan Ashraf Ghani di Afghanistan

Diplomasi Peci Jokowi dan Ashraf Ghani di Afghanistan

Ray Jordan - detikNews
Selasa, 30 Jan 2018 15:19 WIB
Presiden Jokowi memasangkan sebuah peci khas Indonesia berwarna hitam ke Presiden Afghanistan Ashraf Gahni (Foto: Screenshot video Setpres)
Jakarta - Dalam lawatannya ke Kabul, Afghanistan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan--bahkan memasangkan--Presiden Afghanistan Ashraf Gahni sebuah peci khas Indonesia berwarna hitam. Juru Bicara Presiden Johan Budi SP menegaskan, peci tersebut merupakan simbol bangsa Indonesia.

Johan mengaku tidak mengetahui persis alasan Presiden Jokowi memberikan peci hitam tersebut kepada Presiden Ghani. Namun dia menegaskan apa yang diberikan itu merupakan simbol bangsa Indonesia.

"Saya tidak tahu persis detail alasan itu. Tapi yang pasti Pak Presiden menghadiahi Pak Presiden Afghanistan Ashraf Ghani peci hitam. Itu kan simbol," kata Johan Budi saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video 20detik]


Johan mengatakan, dalam lawatan itu, Presiden Ghani juga membalas dengan menghadiahi dan memasangkan Presiden Jokowi penutup kepala dan pakaian jubah khas Afghanistan. Johan menyebut apa yang terjadi itu merupakan 'diplomasi peci'.

"Pak Presiden juga dikasih yang khas Afghanistan, kan dipakai juga oleh beliau. Dan Pak Ashraf pakai juga. Peci hitam itu kan simbol bangsa kita Indonesia. Kan di luar itu peci hitam itu menjadi simbol. Diplomasi peci," kata Johan.

Saling memberi dan memasangkan penutup kepala itu terjadi di Istana Kepresidenan Arg di Kabul, Afghanistan, Senin (29/1). Hal itu terjadi usai upacara kenegaraan dan pertemuan bilateral antara Jokowi dan Ashraf Ghani.

Usai bertukar penutup kepala, Jokowi kemudian diminta menjadi imam salat Zuhur di mesjid yang ada di Komopleks Istana Kepresidenan Arg. Ashraf Ghani dan beberapa ulama Afghanistan menjadi makmum dalam salat berjemaah tersebut. (jor/dhn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads