Para anggota komunitas Difabel Blora Mustika (DBM) adalah kumpulan kaum difabel yang ingin terus berkarya. Batik tulis adalah salah satu karya mereka. Banyak pejabat dan kolektor yang telah mengoleksi karya mereka.
Kali ini, mereka membuat sebuah karya batik tulis khas Blora yang dibuat khusus untuk Presiden Joko Widodo. Dari karya tersebut, mereka berharap kaum difabel di Indonesia khususnya di Blora bisa diakui karyanya oleh orang nomor satu di Indonesia tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ketua DBM, Abdul Ghofur, menyebutkan motif kain batik yang dibuat khusus untuk Jokowi tak jauh dari motif batik khas Blora. Namun, di dalam pola batik tersebut terdapat motif kursi roda sebagai ciri bahwa kain tersebut dibuat melalui jerih payah kaum difabel.
"Motif kursi roda menunjukkan ciri khas sebagai orang difabel dan ranting jati ciri khas kabupaten Blora yang terkenal dengan pohon jatinya," tuturnya saat ditemui detikcom di Sanggar DBM, Selasa (30/1/18).
Dia dan kawan-kawannya berharap karya tersebut nantinya bisa diterima dan dikenakan oleh Jokowi. "Kita inginnya kelak Pak Jokowi mau memakai batik karya kami dan menjadikannya seragam nasional. Kemarin dari Bidang V Staf Kepresidenan sudah merespon. Makanya kami memberanikan membuat batik ini," terang Ghofur.
![]() |
Dua motif batik untuk Jokowi dikerjakan oleh 7 orang yang semuanya difabel selama 3 hari. Sedangkan saat ini kain batik tersebut telah rampung diproduksi dan siap untuk dikirim melalui pos dengan alamat kantor kepresidenan.
Komunitas DBM berdiri sejak 2007 lalu. Saat ini jumlah anggota telah mencapai 700 orang. Komunitas ini baru sekitar 6 bulan berlatih membuat batik. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini