"Saya akan membahas dengan Presiden Putin, upaya Iran secara terus-menerus untuk membangun kehadiran militernya di Suriah, yang kami lawan secara tegas dan juga telah diambil tindakan untuk melawannya," ucap Netanyahu tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti dilansir Reuters, Senin (29/1/2018).
Hal ini disampaikan Netanyahu sebelum dirinya masuk ke dalam pesawat untuk kunjungan kenegaraan ke Rusia pada Senin (29/1) waktu setempat. Rencananya, Netanyahu akan mengunjungi Moskow dan bertemu Putin selama beberapa jam, sebelum kembali ke Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Israel Kecam Polandia Terkait RUU Holokos |
Lebih lanjut, Netanyahu menyatakan pertemuan dirinya dan Putin ini akan diadakan beberapa kali. "Bertemu secara berkala demi memastikan koordinasi militer antara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) dan pasukan bersenjata Rusia di Suriah," imbuhnya.
Rusia mengintervensi konflik Suriah sejak tahun 2015, dengan alasan membantu rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Selain Rusia, militer Iran, Hizbullah dan sejumlah milisi Syiah lainnya juga mendukung rezim Assad.
Selama ini Israel khawatir Iran bisa membangun armada militer permanen di Suriah dan memperluas ancaman yang diberikan Hizbullah. Tahun 2006 lalu, Hizbullah terlibat konflik dengan militer Israel. Tidak hanya itu, Hizbullah juga diyakini memiliki persediaan rudal dalam jumlah besar.
Dalam kunjungannya ke Rusia ini, Netanyahu menyatakan dirinya juga akan membahas 'upaya Iran menjadikan Lebanon sebagai lokasi besar untuk (peluncuran) rudal, lokasi untuk (peluncuran) rudal-rudal presisi melawan Israel, yang tidak akan kita toleransi'.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini