"Kunjungan Presiden Jokowi ke Afghanistan juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara terbesar penduduk muslim di dunia yang menghadirkan wajah muslim yang damai, ramah, dan mampu bersanding dengan sistem demokrasi," kata Waketum PPP Arwani Thomafi kepada wartawan, Senin (29/1/2018).
Jokowi berkunjung ke Afghanistan setelah melakukan lawatan di Bangladesh. Menurut Arwani, masyarakat Afghanistan menyambut positif kedatangan Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Jokowi mengungkap alasannya tetap pergi. Seperti yang dia sampaikan di depan Parlemen Pakistan, Jumat (26/1) lalu, umat Islam adalah korban terbanyak dari konflik, perang, dan terorisme.
"Datanya sangat memprihatinkan: 76 persen serangan teroris terjadi di negara muslim dan 60 persen konflik bersenjata di dunia terjadi di negara muslim. Lebih jauh lagi, jutaan saudara-saudara kita harus keluar dari negaranya untuk mencari kehidupan yang lebih baik, 67 persen pengungsi berasal dari negara muslim," kata Jokowi lewat akun Facebook resminya, seperti dilihat detikcom, Senin (29/1).
Menurut Jokowi, ancaman radikalisme dan terorisme terjadi di hampir seluruh negara di dunia. Tidak ada satu pun negara yang kebal, termasuk Indonesia, Pakistan, dan Afghanistan.
"Apakah kita akan biarkan kondisi yang memprihatinkan ini terus berulang terjadi? Tentu tidak. Kita tidak boleh membiarkan negara kita, dunia, berada dalam situasi konflik. Penghormatan kita kepada kemanusiaan, kepada humanity, seharusnya yang menjadi pemandu kita dalam berbangsa dan bernegara," tegasnya. (dkp/gbr)











































