Keluarga Korban Marah Atas Kebakaran di Rumah Sakit Korsel

Keluarga Korban Marah Atas Kebakaran di Rumah Sakit Korsel

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 27 Jan 2018 16:08 WIB
Foto: AFP
Seoul - Para anggota keluarga korban yang tewas dalam kebakaran di rumah sakit Korea Selatan (Korsel), melontarkan kemarahan atas peristiwa tragis yang menewaskan puluhan orang tersebut.

Kebakaran yang terjadi di rumah sakit di kota Miryang pada Jumat (26/1) waktu setempat itu menewaskan setidaknya 41 orang termasuk lebih dari 30 pasien yang kebanyakan merupakan wanita lanjut usia. Kebakaran itu disebut sebagai kebakaran terburuk di negeri itu dalam satu dekade. Kebakaran ini terjadi hanya sebulan setelah 29 orang tewas dalam kebakaran di sebuah pusat kebugaran di kota Jecheon.

Pada hari Sabtu (27/1) ini, para anggota keluarga korban berkumpul di gedung olahraga di Miryang untuk mengenang para korban. Isak tangis dan teriakan marah pun terdengar di gedung tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu saya! Hidupkan kembali ibu saya!" seru seorang wanita muda yang menangis di depan altar, tempat beradanya foto-foto para korban yang dikelilingi oleh ratusan bunga krisan putih, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (27/1/2018).

"Ibu saya tak akan pernah bisa kembali apapun yang Anda katakan," teriak wanita itu pada para pejabat pemerintah yang datang, sebelum kemudian dia jatuh pingsan.

Presiden Korsel Moon Jae-In juga datang untuk menyampaikan belasungkawa dan berjanji akan memperbaiki aturan keselamatan "Saya merasa sangat hancur bahwa bencana seperti ini terus terjadi meski pemerintah telah berjanji berulang kali untuk membangun negara yang aman," tutur Moon.

Hingga kini penyebab kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan. Namun rumah sakit tersebut tidak memiliki alat penyiram api ataupun sistem pengendali asap dikarenakan rumah sakit tersebut tidak cukup besar untuk diwajibkan memiliki alat tersebut sesuai aturan keselamatan lokal.

"Saya tak akan pernah mengirimkan ibu saya ke rumah sakit ini jika saya tahu tak ada alat penyiram api ataupun sistem pengendali asap," cetus seorang anggota keluarga korban, yang hanya menyebut nama keluarganya, Kim. "Dari semua tempat di dunia, bisakah Anda bayangkan sebuah rumah sakit tanpa alat penyiram api," katanya dengan geram.

Kebakaran yang terjadi di Rumah Sakit Sejong di kota Miryang tersebut diperkirakan bermula di ruang gawat darurat. Sekitar 200 pasien berada di dalam gedung dan di panti jompo di sana pada saat kebakaran -- sebagian selamat dievakuasi. Petugas pemadam kebakaran mengatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa para korban tampaknya meninggal karena keracunan akibat menghirup asap. Kebakaran dimulai pada Jumat (26/1) sekitar pukul 07.30 waktu setempat dan dipadamkan dalam waktu sekitar tiga jam. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads