"Awalnya api dari rumah warga. kayaknya dia sengaja bakar rumah karena stres," kata Sekretaris RT 12, Nafsi, saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/1/2018).
Namun, adik Soni, Santi membantah tudingan tersebut. Santi mengatakan kakaknya tidak mengalami depresi seperti yang disebut tetangganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kakak saya bukan depresi, itu dia keluar dari pesantren, agak pendiam gitu. Dia minta pesantren karena sakit-sakitan. Dia bilang dia mau tobat," jelasnya.
Santi merupakan salah satu pemilik rumah yang dipasangi garis polisi. Ia mengatakan jika kakaknya selepas keluar pesantren menjadi lebih tertutup.
"Selama keluar dari pesantren dia agak beda, menyendiri, tertutup. Dia ngerjainnya salat, zikir, udah nggak bergaul sama teman-teman. Terus minta balik lagi ke pesantren, cuma kami belum ada dana," jelasnya.
Santi menambahkan saat peristiwa kebakaran itu terjadi, Soni masih tidur di kamarnya. Santi lalu membangunkan kakaknya untuk menyelamatkan diri. "Iya, saya yang bangunin, saya yang teriakin kebakaran," ucap Santi.
Kapolsek Tamansari AKBP Erick Frendriz mengatakan ada satu warga yang sudah dibawa oleh polisi. "Perintah kapolres yaitu lidik mendalam apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian," kata Erick.
Erick tak mau berkomentar ketika ditanya tentang kondisi kejiwaan Soni. Ia masih akan memanggil laboratorium forensik untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Masih penyelidikan, kami nggak boleh bilang dong, yang bilang gila harusnya orang RSJ. Kami akan panggil lab forensik untuk menentukan penyebabnya," jelasnya.
Kebakaran di Jalan Talib II dan Talib III terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 06.00 WIB.
Petugas harus mengerahkan 36 mobil pemadam untuk menjinakkan api. 5 orang juga mengalami luka-luka akibat kejadian ini. (ams/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini