Seperti dilansir Reuters, Jumat (26/1/2018), Duterte menyampaikan pernyataan itu saat berpidato dalam Forum Bisnis Filipina-India di New Delhi. Dalam forum itu, Duterte dan Suu Kyi sama-sama menghadiri pertemuan negara-negara ASEAN.
"Kita berbicara soal negara kita, kepentingan negara kita ... dan saya katakan 'jangan pedulikan kalangan (aktivis) HAM, mereka sebenarnya hanyalah sekumpulan orang-orang berisik'," ucap Duterte dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa Suu Kyi dihujani banyak kritikan internasional, khususnya dari kalangan aktivis HAM, terkait isu etnis minoritas muslim Rohingya. Lebih dari 655 ribu warga Rohingya melarikan diri ke Bangladesh untuk menghindari operasi militer Myanmar yang sarat kekerasan.
Kebanyakan warga Myanmar yang didominasi warga Buddha menganggap Rohingya sebagai imigran ilegal dari Bangladesh. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan menyebut operasi militer Myanmar sebagai praktik pembersihan etnis, yang telah disangkal Myanmar.
"Saya kasihan padanya karena dia tampaknya terjebak di tengah-tengah, dengan menjadi pemenang Nobel Perdamaian dan saat ini dengan adanya keributan ini, dia dikritik habis-habisan," ujar Duterte merujuk pada Suu Kyi.
Duterte sendiri selama ini juga dikritik keras oleh para aktivis HAM terkait kebijakannya memerangi narkoba yang dianggap mengarah pada praktik pembunuhan di luar hukum. Tercatat lebih dari 3.900 orang tewas dalam rentetan operasi memerangi narkoba di Filipina beberapa bulan terakhir.
(nvc/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini