Menkum: Jangan Anak Rhoma Irama Saja yang Direhab

Menkum: Jangan Anak Rhoma Irama Saja yang Direhab

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 26 Jan 2018 11:56 WIB
Yasonna Laoly/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Menkumham Yasonna Laoly menyindir penegak hukum yang bisa dibilang kurang fair dalam menghukum pelaku narkoba. Yasonna menilai terkadang hukuman rehabilitasi pelaku narkoba hanya bagi orang kaya atau orang tenar saja.

"Jadi maka pendekatan kita dalam menangani narapidana atau warga binaan narkoba itu harus rehabilitasi. Kalau masukin terus. Janganlah orang top saja yang direhabilitasi. Raffi Ahmad, anaknya Rhoma Irama. Tapi yang nggak punya uang tangkap masuk ke dalam," kata Yasonna di kantor Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jaksel, Jumat (26/1/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yasonna menilai tidak adil bila rehabilitasi hanya ditujukan bagi kalangan atas saja. Sedangkan, orang yang tidak mempunyai uang harus dimasukkan ke penjara.

"Ini nggak fair. Maka saya katakan. Paradigma dalam menangani narkoba harus rehabilitasi. Paradigma itu. Karena ada kesalahan masyarakat, bukan kesalahan, ini kita membantu," ujarnya.

Yasonna lantas menuturkan terkait beberapa pegawai lapas yang telah melanggar aturan. Sebanyak 200 pegawai Lapas telah dipecat sejak tahun 2015.

"Itu terus, kalau kemarin dengar di RDP komisi III, sudah 200 diberhentikan. Tahun mulai dari 2015 sampai sekarang. Belum lagi yang diturunkan pangkatnya, belum lagi pembebasan jabatan,yang dipecat saja 2015, 2016 sudah 200 orang sebenarnya terjadi paling banyak itu 2015, 106 orang turun menjadi 60 di 2016. Turun lagi karena memang kita nggak ada toleransi," tuturnya.



Dia pun berharap penambahan pegawai lapas yang direkrut melalui CPNS dapat membawa perbaikan pengamanan. Bagi Yasonna, persoalan SDM merupakan hal penting dalam penanganan lapas di Indonesia.

"Saya berharap dengan penambahan pegawai baru kami 14.000 untuk seluruh lapas, saya kira ini membantu kami dalam menangani persoalan. Karena kekurangan SDM sangat memberatkan," terangnya. (knv/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads