"Saya dengar begitu, tapi biar saja kan. Kalau nama disebut aja, terus masalahnya apa?" kata Kahar kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Kahar menilai penyebutan namanya di dalam percakapan antara anggota DPR Fayakhun Andriadi dan Managing Director PT Rohde and Schwarz, Erwin Arief, tidak mengindikasikan apa pun. Ia mengaku sama sekali tidak ada sangkut paut dengan penerimaan uang proyek Bakamla.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia merasa namanya dicatut secara sepihak. Bahkan Kahar mengatakan pihak yang melakukan percakapan dengan Fayakhun tidak mengenalnya.
"Oh iya dong (pencatutan). Kan baca saja. Kalau saya nggak salah saya dikirimi juga ada keterangan orang yang katanya chatting sama Fayakhun. Kalau nggak salah, orang itu ditanya Kahar siapa? Nggak tahu Pak. Konteksnya itu masalahnya apalah orang itu ada duit. Gitulah kira-kira. Tapi diilustrasikan gini-gitu. Kita ini bersaudara," ujar Kahar.
Jaksa KPK kemarin menunjukkan percakapan antara Fayakhun dan Erwin dalam persidangan. Berikut ini percakapan Fayakhun dengan Erwin Arief yang ditampilkan dalam persidangan:
Fayakhun: Bro, tadi saya sudah ketemu onta, SN dan Kahar. Semula dari KaBa yang sudah ok drones, satmon belum. Tapi saya sudah "paksa" bahwa harus drones + satman total 850. Onta sudah konfirmasi dengan KaBa dan saya ok utk fahmi dapet 2 items, drones dan satmon 850.
Fayakhun: Skrg semestinya onta ketemu Fahmi. Begitu ok saya perlukan senin dimulai didrop
Erwin Arief: Ok nanti aku kabarin fahmi sekrg. (nvl/nvl)