"Gerindra akan menguat jika Prabowo masuk sebagai capres," kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dalam paparan survei di Graha Dua Rajawali, Jl Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018).
Survei dilakukan pada 7 sampai 14 Januari 2018. Metodenya multistage random sampling, jumlah responden 1.200 orang. Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner, dilengapi diskusi kelompok terarah (FGD) dan analisis media massa. Margin of error survei ini adalah 2,9 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rully, Prabowo adalah figur sentral partai ini. Keputusan politiknya di Pilpres 2019 akan sangat mempengaruhi elektabilitas partainya. Ini ekuivalen dengan pengaruh sosok SBY untuk Partai Demokrat pada Pemilu 2009.
"Pengaruh tokoh, ketua umum, figur yang kuat terasosiasi terhadap partai membantu mendongkrak elektabilitas partai," kara Rully.
Bahkan bila Prabowo menjadi calon wakil presiden-pun, bukan capres, maka elektabilitas Gerindra juga bisa terkerek. "Gerindra bisa nomor 1 atau 2 jika Prabowo sukses sebagai capres/cawapres," ujar Rully.
"Faktor figur Prabowo sebagai kompetitor Jokowi masih memberikan harapan bagi Partai Gerindra," kata dia.
Dalam paparannya, Rully memperlihatkan hasil survei yang berangkat dari pertanyaan, "Jika Pileg dilakukan hari ini, partai mana yang Anda pilih?" Berikut adalah hasilnya:
1. PDIP 22,2%
2. Golkar 15,5%
3. Gerindra 11,4%
4. Demokrat 6,2%
5. PKB 6,0%
6. NasDem 4,2%
7. PKS 3,8%
8. PPP 3,5%
9. Perindo 3,0%
10. PAN 2,0%
11. Hanura 0,7%
12. PSI 0,3%
13. PBB 0,3%
14. PKPI 0,2%
Tidak tahu/tidak jawab/belum memutuskan/rahasia 20,7 % (dnu/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini