"Tadi malam jam 11.55 WIB di Medistra, dirawat sejak Sabtu sore," kata menantu Daoed, Bambang Parma Setiawan, di rumah duka Jalan Bangka VII, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2018).
[Gambas:Video 20detik]
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia itu orang yang konsisten, tegas. Saking konsistennya itu kita bilang dia keras kepala, karena dia anggap ini pasti benar. Konsisten dalam pemikiran tidak mudah terpengaruh ini prinsipnya. Selalu ada nalar. Karena nalar itu bisa berkembang," ujar Bambang.
Bambang mengatakan bahwa almarhum menderita sakit jantung sejak tahun 1999. Walaupun sakit, almarhum tetap produktif dan semangat menjalani hidup.
"Sudah sejak usia 73 tahun dia sempat di-ring (dipasang ring di jantung-red). Itu tahun 1999 tapi setelah itu ya sudah malah dia bisa nulis buku macem-macem. Di-ring itu jadi produktif (menulis-red) buku kan," papar Bambang.
Bambang menceritakan bahwa almarhum Daoed juga sangat menyayangi sosok ibunya.
"Dia begitu kagum dengan ibunya itu kan cikal-bakal dari pendidikan keluarga beliau ini kan di kepalanya hanya budaya dan pendidikan jadi itu diawali dengan menulis buku Emak itu," tutur Bambang. (hri/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini