"Kalau kita lihat dari kebijakan Bapak Presiden Jokowi ketika pada awal pemerintahan melarang menteri untuk rangkap jabatan karena beratnya tantangan ekonomi dan juga politik yang dihadapi Bapak Presiden, tentu saja kami memberi dukungan kepada Bapak Presiden," ujar Hasto di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2018).
Jika Jokowi mengubah haluan dengan mengizinkan menterinya memiliki jabatan ganda menyesuaikan kondisi pemerintah, PDIP tetap memberikan dukungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jabatan ganda ini merujuk pada 2 menteri dalam Kabinet Kerja kini. Mereka adalah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, yang juga merangkap Ketum Golkar, serta Mensos Idrus Marham, yang juga menjabat Koordinator Bidang Kelembagaan Golkar.
Airlangga resmi menjadi ketum menggantikan Setya Novanto pada Desember 2017. Walau awalnya Jokowi berkomitmen melarang menterinya punya jabatan ganda, dia belum menunjukkan sikap soal Airlangga. Idrus Marham sendiri malah baru diangkat sebagai Mensos menggantikan Khofifah Indar Parawansa, yang terjun ke politik.
Sikap Jokowi ini tentu menuai kritik. Beberapa partai yang sudah bersuara keras adalah PAN, PKS, dan Gerindra. (gbr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini