Hal itu diungkapkan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji, saat jumpa pers di Mapolrestabes Semarang. Kata Abiyoso, IB dan TA masih saling melempar saat dimintai keterangan, namun ada pengakuan mereka nekat karena untuk membayar uang sekolah.
"Alasannya untuk membayar SPP (uang sekolah). Tapi orang tuanya cukup berada, kami akan dalami itu," kata Abi, Selasa (23/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya kegiatan pembegalan sudah direncanakan," tandasnya.
Dari penyelidikan sementara dua tersanga pelaku tersebut juga mengajak 3 temannya untuk melakukan aksi, namun 3 teman tersebut menolak. Abi juga masih menyelidiki soal 3 orang tersebut.
"Mereka ajak 3 orang lainnya, tapi 3 lainnya tidak mau. Belum diketahui satu sekolah juga atau tidak," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SMK N 5 Semarang, Suharto membenarkan kedua pelaku memang siswanya dari kelas X Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Berita tersebut cukup mengagetkan apalagi dengan alasan untuk membayar uang sekolah.
"Di datanya, semua orang tuannya PNS. Kalau dari sisi ekonomi kok kayanya tidak ya," kata Suharto saat ditemui di kantornya.
IB dan TA sudah membayar uang sekolah 3 bulan dari 6 bulan sebesar Rp 510 ribu. Dari kesehariannya di sekolah pun tidak menunjukkan mereka anak-anak bermasalah.
"Tidak ada indikasi brutal. Cara berpakaian juga rapi dan bagus. Prestasinya rata-rata," pungkas Suharto. (alg/mbr)