Laporan Direvisi, Hanura 'Ambhara' akan Polisikan OSO Kembali

Laporan Direvisi, Hanura 'Ambhara' akan Polisikan OSO Kembali

Tsarina Maharani - detikNews
Selasa, 23 Jan 2018 10:02 WIB
Foto: Osman Sapta Odang. (Lamhot Aritonang-detikcom)
Jakarta - Hanura kubu 'Ambhara' akan melaporkan Oesman Sapta Odang (OSO) ke Bareskrim hari ini atas tuduhan penggelapan duit parpol. Laporan itu sedianya akan dibuat Senin (22/8) kemarin namun batal karena ada berkas yang harus diperbaiki.

"Itu bukannya tidak melaporkan oknum tadi. Tapi setelah saya baca berkas di situ ada kekeliruan dan sebagainya. Saya kan nggak lihat pertikaian. Saya ini murni kuasa hukum," kata Kuasa Hukum Pengurus Hanura Ambhara Adi Warman saat dihubungi, Selasa (23/1/2018).

"Kemudian saya putuskan untuk diperbaiki," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Karena itu, Adi mengatakan pihaknya akan kembali menyambangi Bareskrim pukul 11.30 WIB siang ini. Namun Adi belum bisa mengonfirmasi perwakilan Hanura Ambhara yang turut ke Bareskrim.

"Mereka lagi saya tunggu di kantor. Jadi belum tahu siapa yang datang ke kantor saya," tambah Adi.

Sebelumnya, tuduhan penggelapan duit parpol oleh OSO pernah dilontarkan kubu Ambhara dalam munaslub beberapa waktu lalu. Ketua DPD RI itu disebut-sebut memindahkan duit parpol yang mencapai ratusan miliar. Uang itu dituding berasal dari mahar politik pilkada dari calon-calon kepala daerah.

Pihak OSO atau kubu Manhattan menepis bila dikatakan pemindahan duit tersebut guna kepentingan pribadi OSO. Uang parpol itu, menurut mereka, disimpan untuk diinvestasikan.

Adi pun menampik bahwa laporan yang diserahkan dari Hanura Ambhara ini sebagai bentuk 'perang' dengan Hanura Manhattan. Menurutnya, laporan ini murni tindak pidana yang dilakukan OSO.

"Bukan perang antar 2 kubu. Jadi ini murni pidana seorang kader Hanura melaporkan oknum Ketumnya. Itu aja," pungkasnya. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads