"Semua kita lagi menyajikan data-data dulu. Baik sistem pengerjaan maupun kualitas beton, kita serahkan ke konsultan," kata Hardian di lokasi, Jalan Kayu Putih Raya, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (22/1/2018).
Dia mengatakan secara prosedur pengerjaan dan kualitas beton tersebut seharusnya sama dengan proyek-proyek yang lain. Meski begitu, dia akan melakukan pengecekan dan investigasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harusnya sama (kualitas beton), kan bukan berarti dari kualitas beton juga, maka dicek dulu. Harusnya kualitas itu dari mutu beton dan pengerjaan semua," ungkapnya.
Menurut dia, hasil investigasi akan segera diketahui dalam waktu dekat. Dia juga menampik anggapan bahwa robohnya beton tersebut akibat pengerjaan yang terburu-buru.
"Nggak ada (akibat terburu-buru), semua prosesnya sudah selesai semua. Nggak ada," ungkapnya.
Sementara itu, teknisi Perencanaan PT WIKA Beton, Jodi Firmansyah, mengatakan proses pengerjaan pressing (pengencangan) proyek LRT itu sudah baik. Hanya, dia tidak mengetahui kenapa beton itu bisa roboh.
"Sudah, report-nya sudah. Kalau tidak, ya nggak duduk. Jadi bebannya sendiri sudah bisa dipikul sebetulnya, tapi tiba-tiba tentunya ada penyebab yang lain yang kita harus cari pastikan," Jodi menambahkan.
Proyek LRT yang menghubungkan Kelapa Gading-veledrom di Pulogadung itu roboh sekitar pukul 00.10 WIB. Lima orang terluka akibat kejadian itu. (ibh/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini