Penumpang Protes Barang di Bagasi Hilang, Lion Air Masih Investigasi

Penumpang Protes Barang di Bagasi Hilang, Lion Air Masih Investigasi

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Rabu, 17 Jan 2018 17:47 WIB
Foto: Rachman Haryanto/detikcom
Jakarta - Penumpang pesawat Lion Air JT 305 rute Medan-Jakarta mengalami peristiwa tak menyenangkan saat menumpang pesawat tersebut. Koper rusak parah serta sejumlah barang berharga hilang saat penumpang tiba tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Keluhan ini disampaikan pemilik akun Facebook atas nama Pendi Manalu pada Rabu (15/1/2018) lalu. Dilihat detikcom, Rabu (17/1), kiriman Pendi sudah disebar sebanyak 47.764 kali.

Dalam kiriman tersebut, tampak koper penumpang mengalami rusak parah. Selain itu, ada foto berupa tempat perhiasan emas yang telah kosong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Parah..!!! Lion air JT 305 Dari Medan/KNO tujuan Soekarno Hatta Jkt. Hrsnya brangkat jam 18;20 namun delay jd jam 20;00, hasilnya barang2 bagasi hilang dan koper pd rusak, parahnya lg ad sepasang cincin penumpang lain yg hilang dlm kotak cincin dan kotaknya ditaruh ditas penumpang lain. sampai skarang kami korban2nya blum dihub Lion air," tulis akun Facebook Pendi Manalu dalam posting-annya.

Selain foto-foto rusaknya barang penumpang, di akun tersebut diunggah video penumpang yang tengah meminta pertanggungjawaban pihak maskapai Lion Air.

"Suruh Anda ambil keputusan Anda nggak bisa, saya ngerti, punya atasan kan? Pertanyaan saya minta dulu nomor atasan Anda biar saya dulu yang berbicara sama dia," kata salah seorang penumpang kepada petugas Lion Air di video tersebut.

"Masak masalah sebesar ini nggak ada atasan," ucap penumpang lainnya pun ikut menimpali.

Namun petugas Lion Air di video tersebut hanya tampak diam menanggapi berbagai cercaan penumpang. Bahkan penumpang terus sahut-menyahut meminta pertanggungjawaban atas pelayanan tak menyenangkan dari Lion Air.



Melalui keterangan tertulis, pihak manajemen Lion Aoir membenarkan adanya peristiwa tersebut. Lion Air kini tengah melakukan investigasi atas rusak dan hilangnya barang penumpang di bagasi pesawat.

"Sehubungan dengan adanya informasi dan laporan dari sepuluh pelanggan Lion Air pada penerbangan JT 305 yang melayani rute Kualanamu menuju Cengkareng pada 13 Januari 2018 mengenai adanya 9 bagasi dalam kondisi tidak sempurna, serta adanya pengakuan tentang kehilangan barang berharga pada saat sesampainya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pihak Lion Air masih melakukan investigasi secara mendalam bersama sama dengan pihak kepolisian dan otoritas bandara baik di Kualanamu maupun di Soekarno-Hatta," ujar Corporate Communication Lion Air Group Ramaditya Handoko dalam keterangan tertulis, Rabu (17/1).

Rama juga membenarkan adanya komplain yang dilakukan penumpang saat tiba Bandara Soekarno-Hatta. Sepuluh penumpang juga telah didampingi pihak Avsec bandara untuk melihat rekaman CCTV dan melapor ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.

"Lion Air akan sepenuhnya bertanggung jawab terhadap kondisi fisik bagasi (koper/tas) pelanggan yang mengalami kerusakan atau berbeda dengan kondisi sebelumnya pada saat keberangkatan. Hal tersebut sudah diatur dan ditetapkan oleh pihak regulator dan telah dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku," jelas Rama

"Namun kembali sangat disayangkan bahwa masih adanya penumpang yang membawa barang berharganya untuk ditempatkan di kompartemen pesawat. Hal tersebut sudah menjadi perhatian bahwa dilarangnya barang berharga untuk masuk ke dalam bagasi dan selalu adanya imbauan untuk membawa barang berharga bersama dengan penumpang ke dalam kabin pesawat oleh para petugas counter check-in," imbuh Rama.

Rama mengatakan imbauan kepada penumpang agar tak membawa barang bawaan berharga di bagasi disampaikan untuk menghindari kehilangan. Hal ini karena belum adanya regulasi yang mengatur ganti rugi pihak maskapai akan barang bawaan penumpang yang hilang di bagasi pesawat.

"Kami pun akan terus berusaha melakukan penelusuran agar hal serupa tidak terjadi dan terulang kembali, baik dari internal ataupun bersama-sama dengan pihak otoritas bandara, sehingga dapat menciptakan penerbangan yang aman dan nyaman," ucap Rama. (nvl/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads