Centre for Orangutan Protection (COP) menyebut bangkai orangutan itu ditemukan pada Senin, 15 Januari 2018, dini hari. Bangkai orangutan itu ditemukan warga yang berada di sekitar Jembatan Kalahien.
"Di dekat jembatan ditemukannya, masyarakat lokal yang melihat ada mayat," kata Manajer Perlindungan Habitat COP Ramadhani saat dihubungi via telepon, Rabu (17/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga kemudian menghubungi Polair Polsek Dusun Selatan. Setelah polisi datang bangkai orangutan itu kemudian dievakuasi. Bangkai orangutan itu pun ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
"Masyarakat dan polisi narik (mayat), awalnya diduga manusia. Setelah ditarik ke pinggir sungai ditemukan kondisi bangkai tanpa kepala, ada beberapa luka, kita belum tahu sebabnya, sebelah kanan tulangnya kelihatan. Itu hasil wawancara dengan warga, kemudian bulu atau rambut seluruh tubuh sudah nggak ada, sudah dicabut semua," jelasnya.
Setelah dievakuasi, polisi kemudian berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan dan BKSDA Kalimantan Tengah. Setelah petugas datang, bangkai orangutan tanpa kepala itu pun dimakamkan.
"BKSDA datang jam 11.00 Wita kemudian diambil datanya, foto, kemudian jam 13.00 Wita dikubur," jelasnya.
Ramadhani menyayangkan tindakan BKSDA Kalteng yang buru-buru menguburkan bangkai orangutan itu. Ia mendesak agar bangkai orangutan itu dievakuasi.
"Sikap kami menyayangkan jika BKSDA yang langsung mengubur, dengan kondisi yang tidak wajar," sesalnya.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Dusun Selatan AKP Budiono membenarkan temuan tersebut. Budiono menyebut temuan jasad orangutan itu kemudian dilaporkan ke BKSDA Provinsi.
"Iya benar, setelah mendapat informasi kami mendatangi ke tempat yang diduga ada mayat. Setelah dicek ke sana, secara kasatmata bangkai orangutan. Kami menghubungi BKSDA," kata Budiono.
Tonton video orangutan ditemukan mati tanpa kepala di sini.
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini