"Nggak seperti itulah," kata Teten di Kantor Staf Presiden, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2018).
"Saya kira ini kan memang tinggal satu tahun kalau dihitung. Pilpres 2019 itu kan (mulainya) 17 April. September ini sudah ada pencapresan sehingga memang perlu di tim presiden, perlu diperkuat untuk mengkonsolidasikan capaian-capaian," sambung Teten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teten mengatakan Jokowi ingin menyelesaikan berbagai program kerjanya karena masa kepemimpinannya akan berakhir. Kinerjanya akan dilihat oleh rakyat, sehingga Presiden memperkuat tim dengan melakukan reshuffle jilid III.
![]() |
"Karena pemerintah kan akan dilihat berhasil atau tidak. Nah saya kira Pak Presiden ingin memperkuat tim di sekitar beliau untuk konsolidasi berbagai program-program yang ada di pemerintahan," ujarnya.
Pagi tadi Jokowi melantik Sekjen Golkar demisioner Idrus Marham menjadi Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa, yang mundur karena akan maju di Pilgub Jawa Timur 2018. Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko juga dilantik menjadi KSP menggantikan Teten.
Selain itu, Jokowi melantik Agum Gumelar sebagai anggota Wantimpres mengganti almarhum Hasyim Muzadi. Wakil KSAU Marsdya Yuyu Sutisna juga ikut dilantik Jokowi menjadi KSAU. Dia menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto, yang kini menjabat Panglima TNI.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini