Kritik Kebijakan Anies, Ketua DPRD: 2019 Masih Lama

Kritik Kebijakan Anies, Ketua DPRD: 2019 Masih Lama

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Selasa, 16 Jan 2018 11:16 WIB
Prasetio Edi Marsudi (Bartanius Dony/detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat beberapa kebijakan yang berbanding terbalik dari pemerintahan sebelumnya. Anies diketahui mencabut larangan motor di Monas dan memperbolehkan warga kembali menginjak rumput di Monas.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengkritik kebijakan Anies tersebut. Dia meminta Anies meneruskan kebijakan yang telah dibuat pemerintah sebelumnya.

"Semua orang saya rasa bisa menjawab. Di zaman era Pak Gubernur Sutiyoso, Pak Jokowi dan Ahok. Kebijakan itu diteruskan, karena apa, karena itu adalah ring satunya Istana ada apa, ada kementerian, ada apa. Masyarakatnya ditata rapi mau kok. Kenapa kebijakan yang sudah baik kok menjadi kebijakan yang sekarang semrawut," kata Prasetio saat dihubungi, Selasa (16/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Prasetio meminta kebijakan yang saat ini dibuat Anies tidak sekadar pencitraan. Dia meminta Anies mengkaji kembali kebijakan yang saat ini diterapkannya.

"Jadi saya minta ke gubernur, persiapan 2019 masih lama. Kebijakan yang sudah baik jangan dibuat menjadi tidak baik," terangnya.

Politikus PDIP ini juga meminta Anies mengkaji kembali penataan di kawasan Tanah Abang. Dia menuturkan penataan Tanah Abang seharusnya tidak menabrak peraturan yang ada.

"Terus masalah Tanah Abang itu akan dijadikan presiden sebagai ikonnya, ikonnya Asia. Itu udah baik ditata, nggak mudah loh Tanah Abang ditata, sudah baik dulu," terang Prasetio.

Prasetio khawatir, dengan pencabutan larangan motor dan pencabutan pagar di Monas, hal itu akan membuat kawasan Jakarta semrawut.

"Ini kan mau persiapan Asian Games nanti bagaimana kalau begini," sebutnya. (fdu/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads