Angka tersebut disampaikan juru bicara kehakiman Iran, Gholam-Hossein Mohseni-Ejei dalam konferensi pers mingguan di Teheran. Dikatakannya, keseluruhan 25 korban tersebut bukan tewas akibat ditembak aparat keamanan Iran.
"Sejumlah orang, yang mendapat perintah dari luar negeri dan merupakan pemimpin-pemimpin kerusuhan baru-baru ini, telah ditahan. Total 622 orang ditangkap dalam tiga hari pertama kerusuhan, sebagian dari mereka dibebaskan kemudian dengan jaminan," ujar Ejei seperti dilansir media Iran, Press TV, Senin (15/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ejei, rakyat Iran yang didukung oleh aparat keamanan, menjauhkan diri dari para perusuh setelah menyadari bahwa musuh telah berencana untuk memicu kerusuhan dan ketidakamanan di negara tersebut.
"Jutaan rakyat Iran kemudian turun ke jalan-jalan untuk menyatakan pada musuh bahwa mereka tak akan pernah tertipu, bahkan jikapun ada beberapa masalah di negara," tegas Ejei.
Sejak 30 Desember 2017 lalu, para demonstran Iran menggelar aksi-aksi protes di sejumlah kota untuk menyuarakan kemarahan mereka atas kondisi ekonomi dan meningkatnya harga-harga kebutuhan. Kekerasan sporadis mewarnai aksi-aksi protes itu, yang menimbulkan lebih dari 20 korban tewas.
Pada 2 Januari lalu, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menyatakan, musuh-musuh telah menggunakan berbagai cara untuk memberikan pukulan bagi negara tersebut.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini