"Selama ini Pak La Nyalla selalu berkomitmen untuk berjuang bersama kadernya di Pemuda Pancasila yang tergabung menjadi anggota Partai Gerindra di Jawa Timur," ujar Andi Baso Juherman melalui pernyataan tertulis yang diterima detikcom, Senin (15/1/2018).
Baso, yang juga Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya, mengatakan para pengurus PP sangat marah kepada Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Soepriyatno, yang disebut meminta uang Rp 170 miliar untuk pencalonan La Nyalla sebagai bakal calon Gubernur Jatim 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video 20Detik: La Nyalla Beberkan Kronologi Pemerasannya
Andi Baso menjelaskan La Nyalla bukannya tidak mampu menyediakan dana hingga Rp 300 miliar untuk proses Pilgub Jatim.
"Bahkan beliau sudah menyediakan Rp 300 miliar dari rekan-rekannya para pengusaha muslim yang hendak membantu beliau pada Pilgub Jawa Timur mendatang," ujarnya.
"Hanya yang disesalkan karena belum apa-apa oknum Partai Gerindra sudah meminta uang, sementara rekom belum diturunkan, dan pilgubnya juga masih lama. Perlu dipertanyakan, ada apa oknum di Partai Gerindra terburu-buru minta uang. Ini sebuah pembelajaran politik yang tidak elok," jelasnya.
Selama ini, kata Baso, La Nyalla bersama kader-kadernya di Jawa Timur berjuang membesarkan Partai Gerindra, khususnya di Jawa Timur. Bahkan La Nyalla membawa dan turut membesarkan bendera Gerindra selama bertahun-tahun di Jawa Timur.
"Namun balasannya sungguh menyakiti hati beliau, pendukung, serta kader-kadernya," jelasnya.
Selain mundur dari keanggotaan Partai Gerindra, Baso akan membuka Posko Pengaduan Politik Uang. "Yang diduga dilakukan oleh Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur," pungkasnya. (roi/tor)