Seperti dilansir AFP, Jumat (12/1/2018), Trump mengumumkan pembatalan kehadirannya dalam pembukaan gedung baru Kedubes AS di London ini via akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump, pada Kamis (11/1) tengah malam.
Trump awalnya dijadwalkan mengunjungi London bulan depan, untuk menghadiri pembukaan gedung baru Kedubes AS. Namun pekan ini, Trump mengumumkan pembatalan kunjungannya itu karena dia tidak senang dengan lokasi dan biaya yang dihabiskan untuk membangun gedung baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesepakatan buruk. Ingin saya memotong pita - TIDAK!" imbuhnya. Rencana Trump menghadiri pembukaan gedung baru ini dilaporkan media-media Inggris, akan disambut aksi protes oleh warga setempat.
Reason I canceled my trip to London is that I am not a big fan of the Obama Administration having sold perhaps the best located and finest embassy in London for "peanuts," only to build a new one in an off location for 1.2 billion dollars. Bad deal. Wanted me to cut ribbon-NO!
β Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 12, 2018
Kunjungan ke London untuk menghadiri pembukaan gedung baru Kedubes AS ini berbeda dengan rencana kunjungan kenegaraan Trump ke Inggris yang direncanakan akan dilakukan pada masa mendatang. Rencana kunjungan kenegaraan itu telah menuai protes dari pejabat dan publik Inggris.
Namun pada 7 Januari lalu, Perdana Menteri Inggris Theresa May menegaskan bahwa rencana kunjungan kenegaraan Trump masih terjadwal, meski waktunya belum ditetapkan. "Trump akan datang ke Inggris," ucap PM May singkat.
Keputusan untuk memindahkan lokasi gedung Kedubes AS di London diumumkan pada tahun 2008, di bawah pemerintahan Presiden George W Bush. Pengumuman itu disertai rencana untuk menjual gedung lama yang ada di Grosvenor Square, Mayfair yang merupakan kawasan kelas atas London.
Gedung Kedubes AS yang lama terletak di kawasan Grosvenor Square yang dikenal sebagai 'Little America' selama Perang Dunia II. Di kawasan itu, terdapat juga markas militer Jenderal Dwight D Eisenhower.
Sementara itu, gedung baru Kedubes AS berlokasi di sebelah selatan Sungai Thames. Pembangunan gedung baru yang memakan biaya US$ 1 miliar ini didanai dari hasil penjualan properti-properti lainnya milik otoritas AS di London. Rencananya gedung baru dengan 12 lantai ini akan dibuka untuk umum pada 16 Januari mendatang.
(nvc/rna)