Selain itu, kelimanya juga bukan mantan pendukung saat Pilgub atau pendukung mantan gubernur sebelumnya, Rano Karno.
"Tinggalkan semangat kedaerahan. Pendukung saya bukan, bukan orang WH (Wahidin) atau orang Rano, buang dalam pikiran kita," katanya di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Jumat (12/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wahidin, gubernur sebetulnya memiliki hak preogatif untuk memilih siapa yang akan menjabat sebagai eselon II atau kepala SKPD. Namun, itu pun menurutnya harus berdasarkan tes yang dilakukan panitia seleksi. Baik melalui tes wawasan, psikotes, dan kemampuan merespon dan menguasai tugas pokok serta pengalamannya.
"Saya mendengarkan pertimbangan pansel, pertimbangan wakil gubernur," ujarnya.
Selain itu, Wahidin juga mengaku bahwa dirinya yang menentukan pilihan berdasarkan orang-orang yang responsif dan mau bekerja untuk Banten. Ia tidak ingin kerja sama dengan orang yang tidak responsif, integritas dan susah diajak kerja sama.
"Jangan profit oriented tapi prestasi kerja dan kinerja. Tidak ada lagi ego dinas, tapi money follow program," paparnya. (bri/asp)











































