Hadang TransJ di Rutenya, Pihak Metromini: Penumpang Kami Berkurang

Hadang TransJ di Rutenya, Pihak Metromini: Penumpang Kami Berkurang

Danu Damarjati - detikNews
Selasa, 09 Jan 2018 19:36 WIB
Sekadar ilustrasi: Tim gabungan Sudin Perhubungan Jaksel menindak sopir Kopaja dan Metromini yang ugal-ugalan dan masuk jalur TransJ di Mampang, Jaksel, Senin (10/7/2017) (Dok Sudin Perhubungan Jaksel)
Jakarta - Para sopir Metromini menghadang bus TransJakarta di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. Pihak Metromini mengatakan mereka melakukan aksi ini karena tak rela penumpangnya diambil oleh TransJ.

Hal ini dikatakan Ganda Sitinjak, pemilik Metromini 610 Blok M-Pondok Labu yang ikut aksi penghadangan sekitar pukul 11.00 WIB tadi.

"Penumpang-penumpang kita jadi berkurang karena diangkuti Kopaja TransJakarta. Bila ada bus TransJakarta yang lewat rute kita, maka penghasilan kita semakin tidak ada," kata Ganda saat dihubungi detikcom, Selasa (9/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku kini punya dua armada Metromini dan mempekerjakan empat sopir. Secara umum untuk rute Blok M-Pondok Labu, ada 40 bus yang beroperasi, masing-masing bus biasanya mempekerjakan dua sopir yang rata-rata juga punya anak dan istri.

"Mohon TransJakarta bersabar menunggu berakhirnya izin trayek kita yakni sampai 2018 ini selesai. Setelah itu barulah mereka bisa masuk," kata Ganda.

Ganda mengaku pihaknya telah mengajukan nota keberatan atas masuknya TransJakarta ke trayeknya, dilayangkan ke Gubernur DKI, Kepala Dinas Perhubungan, PT TransJakarta, Kantor Metromini, dan kepolisian. Namun sampai sekarang pihaknya belum menerima respons dari pihak Pemerintah Provinsi DKI.

"Kita ajukan itu semua, tapi tidak ada tanggapan," ujar Ganda.

Sebenarnya pihaknya mendukung program TransJakarta untuk mengambil semua rute di Jakarta. Hanya saja mereka meminta agar TransJakarta bersedia menunggu hingga izin rute Metromini habis setahun lagi. Namun soal langkah bergabung dengan TransJakarta, Ganda mengeluhkan biayanya yang dia dengar cukup mahal.

"DP (uang muka) terlalu mahal, Rp 100 juta lebih. Kita kemarin diberi tahu DP Rp 75 juta, sudah gitu kita (selaku pemilik armada) harus tanggung solar dan gaji sopir dua bulan. Jadi mencapai Rp 100 juta lebih," kata Ganda.

Baca juga: Bus TransJ Dihadang Sopir Metromini yang Ngamuk di Fatmawati

Kepala Humas PT TransJakarta, Wibowo, mengatakan izin trayek Blok M-Pondok Indah itu didapat dari Dinas Perhubungan. TransJakarta sekadar menjalankan rute berdasarkan izin itu saja.

"Kami diundang Dishub untuk komunikasi," kata Wibowo, dihubungi terpisah, menanggapi soal buntut dari peristiwa tadi.

Soal uang muka yang diwajibkan dibayar pemilik armada yang ingin bergabung ke TransJakarta, seperti yang dikeluhkan Ganda, Wibowo menyatakan nominalnya tidak sampai Rp 100 juta.

"Itu nggak benar. DP itu kan Rp 70 juta. Dapat bus baru, Minitrans. Dengan gabung ke kami, maka standarnya akan sama dengan TransJakarta, tidak perlu ngetem, dibayar Rupiah per kilometer, nggak usah kejar setoran," tutur Wibowo.

(dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads