Empat partai itu adalah, Partai Demokrat (PD) dengan 9 suara dan Gerindra 7 suara. Keduanya hingga Minggu (7/1/2018) siang belum menentukan siapa yang akan mereka usung dalam Pilgub Riau. Sedangkan PKB dengan 6 suara memberikan dukungan kepada Lukman Edy, dan PPP dengan 5 kursi memberikan dukungan kepada Wali Kota Pekanbaru Firdaus berpasangan Rusli Effendi kader PPP.
Walau PKB dan PPP sudah menentukan calonnya, namun hal itu tidak bisa untuk mengusungnya sendiri. Kedua partai ini harus berkoalisi dengan PD agar mencukupi persyaratan 13 kursi di DPRD Riau. Posisi PD saat ini tentunya menjadi rebutan karena dengan 9 kursi berkoalisi dengan sisa partai yang ada sudah mencukupi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, selama ini bermunculan calon kandidat Gubernur Riau. M Harris Bupati Pelalawan, Achmad eks Bupati Rohol. Keduanya ini hingga siang ini belum mendapatkan perahu dari partai mana pun. Satu sisi Harris adalah tokoh Golkar yang cukup berpengaruh.
Dengan sisa partai, PD, PKB, Gerindra, PPP maka hanya akan menghasilkan dua balon saja. Artinya saat ini ada 4 balon Gubernur Riau yang belum jelas nasibnya, Lukman Edy, Firdaus, Harris dan Achmad. Dari ke empat nama ini, maka dapat dipastikan akan gugur dua orang karena tak dapat perahu.
Untuk partai Golkar (13 suara) telah berkoalisi dengan PDIP (7 suara) dan Hanura (2 suara) akan mengusung petahana Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman dan Suyatno (Bupati Rohil).
Selain itu ada pasangan Syamsuar (Bupati Siak) dengan Brigjen Edy Nasution (Komandan Korem 031 Wira Bima). Pasangan ini diusung PAN, NasDem dan PKS. (cha/asp)