Cat warna-warni di Lingkungan Pancuran RW 04, Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, belum 100 persen selesai. Kendati demikian, sudah banyak warga yang datang sekadar untuk swafoto.
![]() |
Salah satunya yang datang untuk sekadar foto-foto yakni, Archellia (11), warga Gunungsari, Kota Salatiga. Siswa kelas VI SDN Kutowinangun 01, terlihat antusias berfoto.
"Saya diajak Zahra (11), yang kebetulan rumah sini. Sebelumnya sudah ke sini, terus sekarang foto-foto lagi," tutur Archellia saat ditemui di Lingkungan Pancuran RT 18/RW 01, Kelurahan Kutowinangun Lor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang warga setempat, Ponimin (51), menuturkan, nantinya dari RT 01 sampai 18 akan dicat semua. Pengecatan dilakukan warga secara bergotong royong dilakukan sejak dua minggu yang lalu.
"Kalau yang mengecat warga, tapi kalo untuk spot foto tiga dimensi dibuat pelukis yang kebetulan warga sini," katanya.
Selain tembok, yang mulai dilukis sepanjang dinding aliran sungai kecil. Di dinding inipun bukan sekadar dicat berwarna-warni, namun dibuat lukisan tiga dimensi. Lukisan tiga dimensi di sepanjang dinding sungai kecil berupa kotak yang ditata.
Pelukis Didik SM (52), warga RT 07/RW 04 mengaku, dimintai tolong panitia yang akan menjadikan kampung wisata untuk melukis. Untuk pengecatan dilakukan secara bergotong royong.
"Kalau untuk lokasi spot foto memang dikerjakan oleh orang-orang yang profesional. Salah satunya, kami dibantu pelukis Mas Roniarto ini," katanya.
Lukisan tersebut, kata Didik, akan dibuat juga di lokasi spot foto. Nantinya, akan dilukis pula sejumlah tokoh-tokoh nasional yang berasal dari Kota Salatiga. Untuk itu, diharapkan warga bukan hanya sekadar berfoto, tetapi bisa belajar sejarah.
"Nanti kami akan melukis tokoh penerbangan asal Salatiga Adi Sucipto dan Jurnalis RRI Yusuf Yosodipura sehingga ada nilai edukasinya. Terus di sini ada nilai seninya karena lukisan tiga dimensi," ujar Didik yang mengaku telah menghabiskan sekitar 200 galon cat.
Didik mengakui, salah satu titik yang sering dijadikan spot foto yakni warung dari papan kayu yang dibuat lukisan tiga dimensi. Lukisan tersebut seperti menggambarkan di sebuah lorong.
"Ini kalau dibuka sebetulnya warung, tapi bisa foto seperti di dalam lorong," tutur peluki yang tergabung dalam kelompok Wasesa, itu.
![]() |
Nantinya akan mengecat dinding rumah warga dan tembok warga yang berkenan. Adapun untuk pengecatan telah disediakan 3 ton cat. Bahkan salah satu bangunan WC temboknya dilukis tiga dimensi berupa akuarium yang berisi ikan besar.
"Itu dinding WC, kami lukis jadi akuarium ada ikannya, tapi itu belum selesai," ujarnya.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini