Singgung Masa Jaya, SBY: Kalau Partai Demokrat Kalah, Kami Tawakal

Singgung Masa Jaya, SBY: Kalau Partai Demokrat Kalah, Kami Tawakal

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Jumat, 05 Jan 2018 08:56 WIB
Foto: SBY saat pidato politik. (Gibran Maulana/detikcom).
Jakarta - Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpidato politik di tahun 2018, di mana fokus utamanya soal gelaran Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. SBY sempat menyinggung masa kejayaan partainya di pemilu dan pilkada yang lalu.

"Partai Demokrat pernah menang pernah kalah. Kalau menang kami bersyukur dan senang, namun tetap menjaga perasaan yang kalah. Kalau kalah kami tawakal menerima secara ksatria dan mengucapkan selamat ke yang menang," ujar SBY dalam pidato politiknya di DPC PD Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/1/2017).

SBY mengatakan moral dan etika politik mesti dikedepankan di pilkada dan pemilu mendatang. SBY mengatakan semua pihak harus mewujudkan pesta demokrasi yang jujur, adil, demokratis, bebas kecurangan dan pelanggaran. Presiden ke-6 RI itu mengingatkan kepada semua peserta pesta demokrasi tidak menghalalkan segala cara, apalagi yang bertentangan dengan UU Pemilu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bagi SBY, persaingan politik memang keras namun juga ada batasnya. Kekerasan dan penggunaan kekuatan fisik, kata dia, bukan cara baik.

Dilanjutkan ayah dua anak itu, semangat persatuan mesti diutamakan dalam gelaran pemilihan pemimpin bangsa itu. SBY meminta azas sportivitas dijunjung tinggi.

"Setelah pemungutan suara dilakukan, kita harus hormati dan menerima hasilnya. Setiap kandidat dan parpol tentu ingin menang dan harus siap menerima kekalahan. Inilah indahnya sportivitas beradab. Ini etika pemilu yang kita junjung tinggi dan jalankan," ucap suami Ani Yudhoyono itu.

Video 20Detik: Wejangan SBY Hadapi Tahun Politik

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads