Melansir dari CNN, Selasa (2/1/2018), tidak ada seorang pun penumpang yang selamat dalam tragedi ini. Dua pilot yang membawa pesawat bermesin turboprop tunggal ini juga turut tewas. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat juga sudah memberikan konfirmasi kebenaran informasi ini.
"Kami menyampaikan bela sungkawa kepada semua yang mengalami dampak dari tragedi ini. Kami masih berhubungan dengan pihak aviasi yang berwenang di Kosta Rika dan terus memonitor perkembangan situasinya," ucap Juru Bicara itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Disebutkan, kecelakaan menimpa pesawat privat itu pada hari Minggu (31/12/2017) sekitar pukul 12.20 waktu setempat. Pesawat itu bertolak dari Punta Islita Airport menuju ibu kota Kosta Rika, San Jose 10 menit sebelum tragedi. Hingga kini, penyebab jatuhnya pesawat masih dalam investigasi.
Namun sempat dikabarkan pula, pesawat ini pun terpaksa mendarat di Punta Islita. Ini disebabkan kondisi angin kencang yang memaksa pilot mendaratkan pesawat itu.
Beberapa foto puing pesawat yang masih terbakar pun diunggah di akun Facebook Kementerian Keamanan Publik Kosta Rika. Tampak di antara pepohonan, bangkai pesawat itu juga mengepulkan asap.
![]() |
Presiden Kosta Rika, Luis Guillermo Solis Rivera juga sudah memberi tanggapan lewat media sosialnya. Dia berjanji akan memberi bantuan kepada keluarga korban kecelakaan ini.
"Pemerintah berjanji melakukan apa pun yang dibuthkan untuk membantu anggota keluarga dari korban yang ditinggalkan, apa pun yang dibuthkan dalam menghadapi situasi sulit ini, yang juga bentuk solidaritas dari seluruh rakyat Kosta Rika," tulis Solis lewat akun @luisguillermosr kemarin (1/1). (nif/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini