"Jumlah kasus tindak pidana (crime total) mengalami penurunan sebesar 9 persen, dari 3.052 kasus pada tahun 2016 menjadi 2.781 kasus pada tahun 2016 atau turun sebanyak 271 kasus," kata Mardiaz saat jumpa pers akhir tahun 2017 di Mapolres Jaksel, Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (31/12/2017).
Dari jumlah 2.781 tersebut, Polres Jaksel menyelesaikan 1.709 kasus kejahatan. Penyelesaian kasus di tahun ini meningkat sebesar 7 persen dibanding tahun sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto (Foto: Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom) |
Mardiaz juga menjelaskan risiko penduduk terkena tindak pidana tahun 2017 yang mengalami penurunan dari 148 orang menjadi 135 orang.
"Artinya pada tahun 2017 setiap 100.000 penduduk di wilayah Jakarta Selatan sebanyak 135 orang menjadi korban kejahatan," jelasnya.
Sementara itu, di bidang narkoba, Polres Jaksel telah menangani 512 kasus selama 2017. Jumlah ini meningkat dari tahun 2016 yang berjumlah 431 orang.
Tersangka kasus narkoba di tahun ini berjumlah 612 orang dan dua di antaranya adalah warga negara asing (WNA). Barang bukti yang disita meliputi ganja, sabu, ekstasi gol IV dan tembakau gorilla.
(knv/dhn)












































Kapolres Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto (Foto: Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)