Pagi tadi Soimah, yang berusia 14 tahun, mendapat bingkisan khusus dari penjaganya. Lengkap dengan kertas kado, bingkisan itu merupakan hadiah tahun baru.
Penasaran, Soimah pun segera membuka isi kotak itu. Rupanya isinya buah-buahan segar. Ada durian, cempedak, apel, jeruk, dan sebagainya. Dia pun lebih dulu memilih durian sebagai makanan pembuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tingkah Soimah ini mendapat sorakan dari pengunjung, termasuk anak-anak. Mereka juga ikutan antusias melihat Soimah makan dengan lahap.
Atraksi ini merupakan sesi feeding time yang dimodifikasi oleh Ragunan untuk menarik minat pengunjung. Makanan yang diberikan merupakan makanan ekstra, tambahan dari ragam makanan reguler yang diberikan sehari-hari.
"'Satwa Buka Kado'. Pertama kali kami buat di Ragunan. Intinya feeding time, identik dengan kado, kami kemas berupa kado. Disesuaikan jam makan mereka, kemasan dibuat menarik, dan exercise juga buat satwa," ucap Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang saat ditemui di lokasi, Minggu (31/12/2017).
"Ini makanannya ekstra. Ekstranya ada durian, cempedak, kelapa. Yang biasanya jeruk, nanas, apel," imbuhnya.
Menurut Bambang, 'Satwa Buka Kado' baru ditunjukkan tanggal 24-26 Desember lalu, saat perayaan Natal. Sesi berikutnya yaitu menyambut tahun baru, tanggal 31 Desember 2017 dan 1 Januari 2018. Dia mengatakan, mungkin saat perayaan lainnya juga bisa diadakan kembali.
"Ini kami pandang sukses. Lain kali kalau ada hari raya lagi bisa. Mungkin bentuknya ketupat," ujarnya sambil diikuti tawa.
Saat ini menurutnya yang diatraksikan tidak semua satwa. Selain orang utan, antara lain ada pelikan, gorila, buaya, komodo, dan jerapah.
"Beberapa yang pengunjung pengen lihat, kita show-kan. Sebagai sarana edukasi dan promosi juga," kata Bambang.
Modifikasi feeding time ini bisa juga dibentuk sedemikian rupa. Tidak hanya berbentuk kado, misalnya saja dengan menggantung atau menyembunyikan makanan. Ragam modifikasi ini juga bisa menjadi sarana latihan untuk satwa sebab satwa bisa menggunakan instingnya kembali untuk mencari makanan. Menurut Bambang, ini sesuai dengan standar World Association Zoo and Aquarium.
"(Soimah) itu bisanya kan malu-malu, makan ditutupin dari pengunjung. Ini pernah waktu makanan digantung, dia smapai lari kenceng banget, saking lapar dan instingnya terbangun. Pengunjung langsung sorak sorai," ungkapnya.
(nif/imk)