Dituturkan juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qudra, seperti dilansir AFP, Sabtu (30/12/2017), pemuda Gaza yang tewas ini bernama Jamal Muslih (20) yang berasal dari kamp pengungsi Al-Bureij, Gaza bagian tengah.
Al-Qudra menyebut Muslih mengalami luka serius akibat tembakan tentara Israel dalam bentrok di perbatasan Gaza-Israel pada Jumat (29/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kematian Muslih, dengan demikian sudah 13 warga Palestina yang tewas dalam berbagai bentrokan yang dipicu unjuk rasa memprotes keputusan Trump. Sebanyak 11 orang tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel, sedangkan dua orang lainnya tewas akibat serangan udara Israel ke wilayah Gaza pada awal bulan ini.
Lebih dari 50 warga Palestina mengalami luka-luka dalam bentrokan terbaru dengan tentara Israel di perbatasan Gaza. Sedangkan di Tepi Barat, sedikitnya 16 orang mengalami luka-luka akibat peluru karet dan peluru sungguhan yang ditembakkan tentara Israel saat bentrokan terjadi.
Pada hari yang sama, Jumat (29/12), militer Israel juga menggempur Jalur Gaza dengan tembakan tank dan serangan udara. Gempuran ini merupakan balasan setelah tiga roket ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel bagian selatan.
Dua dari tiga roket itu berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel. Satu roket lainnya diklaim mengenai sebuah bangunan di wilayah Israel dekat Gaza. Tidak ada kerusakan maupun korban jiwa akibat serangan roket dari Gaza ini.
Sementara itu, gempuran Israel ditargetkan terhadap dua pos yang diyakini milik Hamas yang menguasai Gaza. Juru bicara Kementerian Kesehatan Hamas menyatakan terjadi kerusakan, namun tidak ada korban luka akibat gempuran Israel itu. (nvc/tor)