"Data (penurunan laporan) berdasarkan data dari Waze. Jadi di Waze itu kan ada pengguna yang melaporkan kondisi kemacetan. Nah di Jakarta ini kan ada sekitar 2 juta pengguna Waze aktif tiap hari melaporkan kondisi kemacetan. Nah itu yang kita coba hitung," kata Kepala Unit Jakarta Smart City Setiaji di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2017).
Setiaji menjelaskan laporan Waze yang didata khusus laporan kemacetan di kawasan Tanah Abang pada 14-26 Desember 2017. Secara spesifik, dari titik kemacetan yang dilaporkan harus berjarak maksimal 1 kilometer (km) dari rute bus TransJakarta Explorer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data yang ditampilkan, laporan kemacetan pada 26 Desember berkurang signifikan jika dibandingkan dengan laporan pada 21 Desember. Pada 26 Desember, laporan yang masuk sebanyak 3.263, sedangkan pada 21 Desember laporan kemacetan yang masuk sebanyak 11.063.
Namun, menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, data penurunan laporan kemacetan itu belum final. Sebab, terbantu oleh musim liburan.
"Ada penurunan dari laporan kemacetan, tapi ini data belum bisa kita sebut valid karena ini kita kena libur. Tapi ada penurunan sekitar 56 persen. Nanti kita bisa lihat setelah Januari, normal lagi nggak datanya," terang Sandiaga.
Pemprov DKI Jakarta menerapkan konsep baru kawasan Tanah Abang pada 22 Desember lalu. Ada beberapa konsep baru yang diterapkan, mulai dari penutupan Jl Jatibaru Raya, relokasi PKM, sampai perubahan trayek angkutan umum. (jbr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini