Seperti dilansir AFP, Jumat (29/12/2017), dalam insiden yang terjadi pada Kamis (28/12) malam waktu setempat, polisi awalnya mendapat laporan soal insiden pertengkaran yang melibatkan aksi penembakan antar beberapa warga setempat. Insiden itu terjadi di pinggiran kota Manila.
Saat tiba lokasi, polisi melepas tembakan ke arah sebuah van yang dikira membawa pelaku penembakan. Tembakan itu salah sasaran. Faktanya, van itu berisi seorang wanita yang terluka akibat insiden pertengkaran itu. Wanita itu akan dibawa ke rumah sakit setempat untuk mendapat perawatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Albayalde menambahkan, dua orang lainnya mengalami luka-luka akibat tembakan polisi itu.
Dalam keterangannya, Albayalde menyebut sejumlah pengawas desa menjadi pihak pertama yang melepas tembakan ke van itu. Dia menyatakan pihak kepolisian akan menyelidiki bagaimana caranya orang-orang itu mendapatkan senjata api yang seharusnya tidak ada di tangan mereak.
Albayalde menyatakan sedikitnya 36 selongsong dari rentetan peluru ditemukan di lokasi. Semua senjata yang dibawa personel kepolisian dan para pengawas desa akan diperiksa lebih lanjut, untuk mencari tahu siapa saja yang menembaki van itu.
"Mereka mengatakan pada prakteknya mereka semua menembakkan senjata mereka. Hanya beberapa orang yang tiba terakhir yang tidak melepas tembakan," ucap Albayalde merujuk pada sejumlah polisi yang datang belakangan.
Video insiden itu, yang ditayangkan oleh televisi lokal, menunjukkan sejumlah polisi menodongkan senjata ke arah van saat suara tembakan menggema. "Kami tidak menyembunyikan apapun di sini. Kami tidak menyunting fakta yang menunjukkan adanya kemungkinan reaksi berlebihan atau pelanggaran POP (prosedur operasional kepolisian)," imbuh Albayalde.
Secara terpisah, juru bicara Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan 'insiden ini akan diselidiki secara menyeluruh'.
(nvc/nkn)











































