Sebelumnya otoritas Israel telah memperpanjang masa penahanan Tamimi ibunda dan sepupunya hingga Kamis (28/12) waktu setempat. Tamimi ditahan sejak 19 Desember lalu bersama ibundanya, Nariman (43). Sepupu Tamimi, Nour (21), ditahan sehari setelahnya atau pada 20 Desember.
Dituturkan juru bicara militer Israel, seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (29/12/2017), masa penahanan Tamimi dan ibundanya diperpanjang hingga Senin (1/1) mendatang. Perintah perpanjangan diputuskan oleh pengadilan militer Israel yang menggelar sidang pada Kamis (28/12) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan penahanan sepupu Tamimi akan diakhiri pada Minggu (31/12) lusa, jika tidak ada bukti baru yang diajukan melawannya.
Dalam sidang yang digelar di ruang pengadilan militer di Penjara Ofer yang terletak dekat dengan kota Ramallah, jaksa mengutarakan niat mereka untuk mendakwa Tamimi dengan sejumlah dakwaan pidana, termasuk penyerangan agresif dan menghina seorang tentara.
Jaksa meminta pengadilan untuk memperpanjang masa penahanan Tamimi selama beberapa hari untuk memberikan waktu kepada mereka dalam menyusun surat dakwaan.
![]() |
Nama Tamimi mencuat sejak dua tahun lalu, saat dirinya tertangkap kamera sedang mengigit tangan seorang tentara Israel yang hendak menangkap adik laki-lakinya. Dia juga diketahui telah sejak lama ikut dalam aksi memprotes pendudukan Israel atas Palestina.
Bulan ini, gadis berambut pirang ini kembali menjadi sorotan saat sebuah video yang menunjukkan Tamimi dan sepupunya menampar dan menendang dua tentara Israel, menjadi viral di internet. Video itu direkam pada 15 Desember di dekat rumah Tamimi, di Nabi Saleh, Tepi Barat. Ibunda Tamimi juga muncul dalam video itu.
Unjuk rasa menentang kebijakan pendudukan oleh Israel digelar secara rutin selama bertahun-tahun di wilayah tersebut.
Dua tentara Israel yang ditampar dan ditendang tidak melakukan aksi balasan. Militer Israel dalam pernyataannya menyebut kedua tentara itu 'bertindak profesional' dengan tidak membalas. Namun beberapa hari kemudian, Tamimi bersama sepupu dan ibunya ditangkap oleh Israel.
Kebanyakan warga Palestina justru memuji Tamimi sebagai 'pahlawan' karena aksinya dalam video yang viral itu. Puluhan warga Palestina memprotes penahanan Tamimi dengan berkumpul di gerbang penjara militer tempat remaja itu ditahan.
(nvc/nkn)