"Zaman Orba hanya ada tiga partai, yaitu PDI, Golkar, dan PPP. Begitu zaman reformasi, lahirlah partai-partai baru dari tiga parpol tersebut. PKS itu mirip dengan PPP dulu, yang komit dengan dakwah dan keumatan serta bela Islam. Yang punya prinsip amar makruf nahi mungkar. Saya sangat terpikat dengan visi-misi PKS tersebut," kata Dimyati saat dimintai konfirmasi, Kamis (28/12/2017).
Baca juga: Dimyati Natakusumah Pindah ke PKS |
Dimyati mengatakan dirinya sudah di-launching oleh PKS sebagai bakal caleg dari daerah pemilihan Banten I. Dia merasa terhormat bisa menjadi bakal caleg PKS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski berpindah partai, Dimyati masih akan bertahan duduk di kursi DPR miliknya. Dia menilai tak ada aturan yang mewajibkannya melepas kursi DPR karena berpindah partai.
"Yang bisa membuat saya mundur itu UU yang diamanatkan pada PKPU, tapi itu pun bila saya diharuskan mundur oleh UU. Saya masih anggota DPR dari PPP yang mewakili konstituen dan masyarakat serta daerah saya," tuturnya. (yas/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini