Aziz mempunyai latar belakang sebagai pengacara. Berbekal pengalamannya sebagai pengacara, Aziz maju di pemilihan umum untuk menjadi anggota DPR pada tahun 2004 dari dapil Lampung II.
Dia lalu terpilih sebagai anggota DPR periode 2004-2009. Di periode selanjutnya, yaitu 2009-2014, dirinya terpilih kembali untuk di kursi parlemen sebagai anggota Dewan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di periode sekarang, Aziz tercatat sebagai ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Dengan karir politik di atas, bisa dibilang kalau Aziz merupakan politikus ulung.
Saat polemik calon ketua DPR baru pengganti Novanto, nama Aziz kian jadi sorotan publik. Bukan tanpa alasan, Aziz menjadi satu-satunya politikus yang dipercaya Novanto untuk menggantikannya sebagai ketua DPR. Novanto menunjuk Aziz melalui sepucuk surat. Aziz juga ditunjuk Novanto menjadi Plt Sekjen Golkar bersama Yahya Zaini.
Tak ayal, keputusan Novanto yang dibuat dari balik jeruji Rutan KPK membuat Golkar bergejolak hebat. Ramai-ramai hampir seluruh anggota Fraksi Golkar menentang Aziz sebagai ketua DPR.
Pimpinan DPR yang diwakili Fadli Zon, Fahri Hamzah, dan Taufik Kurniawan lantas menggelar rapat. Pengurus dari seluruh fraksi di DPR yang masuk dalam jajaran Badan Musyawarah serta beberapa orang DPP Golkar merapatkan surat penunjukan Aziz tersebut.
Hasilnya, Bamus DPR menolak Aziz menjadi ketua DPR dan menyerahkan sepenuhnya kepada Golkar terkait penunjukan ketua DPR yang baru.
(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini