"Rapat kali ini menunjukkan kita harus lebih kerja keras lagi. Di SKPD harus sudah menghadirkan pencatatan aset yang sudah sesuai dengan kaidah yang diinginkan oleh editor BPK," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2017).
Pada rapat Road to WTP kali ini, Sandiaga mengaku kembali membuka dokumen-dokumen keuangan DKI. Hal tersebut dilakukannya, agar nantinya tak ada hal yang terlewat yang di kemudian hari akan mempengaruhi Pemprov DKI untuk meraih opini WTP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga juga mengatakan akan kembali memeriksa progres dari tindak lanjut Pemprov DKI terhadap sejumlah rekomendasi BPK. Ia tak ingin jika tidak adanya tindaklanjut tersebut mempengaruhi Pemprov DKI untuk meraih opini WTP.
"Tindak lanjut yang 2016 kemarin sudah sampai mana, itu kita buka lagi semua. Kalau belum ada tindak lanjutnya ya sama aja bohong, nol," sebutnya.
Selain itu, Sandiaga juga menyinggung pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut betapa pentingnya opini WTP bagi Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia. Pernyataan itu dilontarkan Sri Mulyani saat menghadiri acara Musrenbang RPJMD DKI Jakarta 2018-2022 di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta.
"Seperti yang tadi teman-teman sudah dengar Ibu Menko mengatakan dengan sangat jelas bahwa apapun matrixnya kalau kita belum dapat WTP ya profesionalisme dari Pemprov DKI ya dipertaruhkan," sebutnya.
(fdn/fdn)











































